Minimalnya, kata dia, warga di wilayah tersebut bisa terbebas dari iuran sampah dan air. Kemudian, alasan lainnya lokasi tanam anggur bisa diatur dimana saja. Termasuk di gang dan pekarangan rumah warga karena anggur tumbuh dengan cara merammbat.
"Anggur ini kan bisa didesain, bisa diatur. Bisa di gang, pakarangan rumah yang sempir pun bisa. Kalau buah yang lain kan susah," ujarnya.
Selain itu, dari tanaman anggur ini bukan hanya buahnya yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi nilai ekonomi. Daunnya pun bisa diolah menjadi berbagai olahan seperti keripik. "Kemudian bisa juga kan kita jual bibit ke depannya. Yang bisa menghasilkan untuk mendongkrak perekonomian warga. Buahnya juga bisa diolah jadi eskrim dan sebagainya," ucapnya.
Titan mengatakan, hingga kini sudah ada sekitar 40 jenis buah anggur yang ditanam di lorong gang dan pekarangan rumah warga. Bahkan, ada beberapa jenis yang sudah berbuah dan dipanen meskipun hanya baru bisa untuk dikonsumsi warga sekitar.
Baca Juga:Kawanan Bebek Jadi Pengendali Hama Kebun Anggur di Afrika Selatan
"Ada 40 jenis, yang sudah dibuahkan baru ada beberapa seperti jenis anggur jupiter, ninel, gosbi, akademik, tamaki, sansakerta," terang Titan.
Ke depan, dengan dorongan penuh dari Pemkot Cimahi dan antusiasme warga, pihaknya berharap seluruh lorong gang di RW 02 bisa hijau dengan anggur. Meskpun rencana awalnya hanya di RT 02 saja. Kemudian, warga juga bisa menanam anggur di setiap pekarangan rumah jika berkenan.
"Kalau warga mau, bibitnya kita sediakan dan dibantu cara pemeliharaannya. Memang ini awalnya tadinya 1 RT saja karena kan salah satu penggagasnya Pak RT, tapi diprogramkan sama Pemkot jadi 1 RW," ucap Titan.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Baca Juga:8 Potret Nikita Willy Liburan di Kebun Anggur, Penampilannya sampai Digoda Prilly