SuaraJabar.id - Masjid Agung Cimahi bakal direnovasi tahun ini. Anggaran yang disiapkan untuk proyek perbaikan masjid bersejarah itu mencapai sekitar Rp 5 miliar yang bersumber dari APBD Kota Cimahi tahun 2023.
"Betul kita tahun ini ada rehabilitasi Masjid Agung Cimahi. Tapi rencananya hanya pada bagian atapnya saja," kata Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cimahi, Endang saat dihubungi pada Senin (19/6/2023).
Dia mengatakan, proyek rehabilitasi atap Masjid Agung itu sudah memasuki tahapan lelang. Endang berharap proses lelang bisa berjalan lancar dam segera ditemukan pemenangnya sehingga proses fisik segera dimulai.
"Sekarang masih proses lelang. Mudah-mudahan September bisa selesai rehabilitasi Masjid Agung Cimahi," ucap Endang.
Baca Juga:Melanggar Izin, Tiang Reklame di Depan Masjid Agung Kalianda Dibongkar
Kepala Bidang Tata Bangunan dan Konstruksi pada DPUPR Kota Cimahi Fitriyadi mengatakan, untuk merehabilitasi Masjid Agung Cimahi itu pihaknya menyiapkan Rp 5 miliar. Semua anggarannya bersumber dari APBD Kota Cimahi tahun ini.
"Pagu anggarannya Rp 5 miliar, semuanya dari APBD full. Sekarang sedang dalam proses lelang, mudah-mudahan secepatnya bisa segera dimulai fisik kalau sudah ada pemenang lelangnya," terangnya.
Fitriyadi mengatakan, perbaikan atap Masjid Agung Cimahi sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu namun baru akan terealisasi tahun ini. Perbaikan dilakukan karena atap yang tepasang saat ini sudah mengalami kebocoran.
"Pekerjaan utamanya atap karena memang sudah pada bocor jadi akan ganti. Mungkin ya sedikit yang terkena dalam ada item yang lain (ikut diperbaiki)," kata Fitriyadi.
Dirinya menyebutkan, konstruksi atap yang awalnya menggunakan space frame akan diganti menggunakan baja agar lebih kuat dan tahan lama. Sedangkan penutup atapnya tetap menggunakan genteng beton.
"Konstruksi atapnya saja yang diganti. Asalnya menggunakan space frame menjadi menggunakan baja. Penutup atapnya menggunakan genteng beton," jelasnya.
Sejarah Masjid Agung Cimahi
Masjid Agung Cimahi mulai berdiri tahun 1817 Masehi atau sekitar 8 tahun setelah Jalan Raya Pos rampung dibangun.
Mulanya hanya bangunan panggung seluas 200 meter persegi yang dibangun di atas tanah wakaf RH. M. Nasir (Abu Nasir) melalui ahli warisnya, Rd. Hj. Halimah Basyah.
"Kalau menurut keluarga pewakaf tanah, masjid itu dibangun pada 1817 Masehi. 7 atau 8 tahun setelah Jalan Raya Pos selesai dibangun," ungkap Ketua Tjimahi Heritage Machmud Mubarok.
Tahun 1962-an, masjid yang berdampingan dengan Alun-alun Cimahi itu mulai direnovasi lebih besar. Perombakan besar-besaran pun dimulai lalu bangunan baru masjid diresmikan pada 1 Juni 1979 oleh Bupati KDH Tk II Bandung, Lily Sumantri.
Seiring perubahan satus dari Kota Administratif Cimahi menjadi Kota Cimahi pada tahun 2001, ada perubahan lagi.
Kini Masjid Agung Kota Cimahi dapat menampung jamaah sebanyak 5.000 jamaah. Bangunan masjid yang sekarang masih menampilkan kesan masjid tradisional Indonesia dengan atap tumpang bersusun tiga.
Bahkan, kini tampilannya semakin cantik dengan penambahan serambi payung. Bak seperti di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, serambi payung tersebut tepat berada di bagian depan area masjid.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki