Bobotoh Desak Larangan Suporter Awayday Dicabut, Dianggap Merugikan dan Picu Konflik

"Jadi memang larangan away ini berpotensi menimbulkan konfilk karena datang tanpa komando,"

Galih Prasetyo
Kamis, 07 September 2023 | 08:05 WIB
Bobotoh Desak Larangan Suporter Awayday Dicabut, Dianggap Merugikan dan Picu Konflik
Bobotoh penuhi Stadion Sidolig untuk menyaksikan latihan Persib Bandung, Kamis (26/5/2022). [Ayobandung.com/Gelar Aldi S]

SuaraJabar.id - Sekretaris Jenderal Viking Persib Club (VPC) Arlan Sidha mendorong aturan larangan suporter tim tamu hadir di BRI Liga 1 musim 2023/2024 dievaluasi, lantaran dinilai merugikan. Bukan hanya dari sisi klub, namun para fans yang terus berkeinginan hadir membela timnya di kandang lawan.

Buktinya, kata Arlan, meskipun sudah ada larangan namun sejauh ini masih ada suporter yang nekat menyaksikan laga tandang meskipun sudah dilarang. Termasuk suporter Persib Bandung, walaupun sudah diberikan sosialisasi dan pemahaman.

"Setelah beberapa pertandingan, tidak hanya suporter Persib saja saja, yang lain juga ada (menonton laga away). Ini federasi (PSSI) harus mengevaluasi aturan tersebut," kata Arlan saat dihubungi, Rabu (6/9/2023).

Menurut Arlan, larangan suporter untuk menonton laga away tim kesayangannya di BRI Liga 1  2023/2024 malah rawan terjadi konflik. Hal itu dibuktikan dalam beberapa pertandingan dimana terjadi sedikit kericuhan.

Baca Juga:PSM Makassar Berikan Libur Sepekan Sebelum Menghadapi Jadwal Padat

Hal tersebut dikarenakan penonton tim tamu yang datang tidak ada yang memobilisasi, sehingga keamanannya tidak terjamin. Berbeda tidak ada larangan, dimana pimpinan suporter bisa melakukan koordinasi dengan panitia, suporter tuan rumah hingga pihak keamanan.

"Kita juga kan sulit mencegahnya untuk penonton nonton laga away karena sulit terdeteksi. Yang bisa dilakukan kita hanya mengimbau. Jadi memang larangan away ini berpotensi menimbulkan konfilk karena datang tanpa komando," ujar Arlan.

Dirinya menyarankan PSSI mengundang seluruh perwakilan kelompok supoter tim Liga 1 untuk membahasnya. Seperti misalnya dilakukan pembatasan kuota terlebih dahulu untuk suporter tim tamu.

"Saran misalnya dibatasi 100 orang dulu untuk tim tamu. Kalau resmi kan mobilisasinya mudah. Nah, kalau musim kampanye baru kami setuju suporter enggak boleh away," katanya.

Dirinya melanjutkan, larangan suporter untuk menyaksikan laga away di stadion juga tentunya menjadi beban bagi klub. Sebab, klub harus menanggung biaya sanksi denda akibat suporter yang memaksakan menonton.

Baca Juga:Panpel PSIS Ungkap Suporter Pengguna ID Card Palsu

"Sanksi larangan membuat sitausi klub semakin sulit. Kan klub juga sulit melarang fans untuk menonton. Jadi memang harus dievaluasi larangan ini," tandasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini