SuaraJabar.id - Sebuah video mengenai lagu anak-anak Malaysia berjudul "Helo Kuala Lumpur" viral di media sosial. Publik meradang mengingat nada Helo Kuala Lumpur sangat mirip Halo-Halo Bandung.
Tak sedikit netizen yang menilai bahwa lagu perjuangan asli Indonesia telah dijiplak oleh Malaysia. Salah satu akun fanspage yang mengunggah lagu anak asal Malaysia itu adalah @viralsekali.
"Lagu anak Malaysia ini pakai nada dan irama mirip Halo-Halo Bandung, emang boleh semirip itu?" bunyi keterangan pada video. Saat didengarkan, orang Indonesia pasti langsung paham bahwa lagu itu sangat mirip Halo-Halo Bandung.
Lirik Ibu Kota Priangan menjadi Ibu Kota Keriangan. "Hello Kuala Lumpur, Ibu Kota Keriangan. Hello Kuala Lumpur, kota kenang-kenangan," bunyi penggalan lirik lagu Helo Kuala Lumpur.
Baca Juga:Kembali Berulah, Malaysia Plagiat Lagu Nasional Indonesia Halo-halo Bandung Jadi Hello Kuala Lumpur
Akun @viralsekali mengunggah ulang video di kanal YouTube Lagu Kanak TV asal Malaysia. Kanal YouTube berbahasa Melayu ini mempunyai banyak konten tentang lagu anak-anak Malaysia. Lagu Helo Kuala Lumpur diunggah sejak Mei 2020. Meski begitu, netizen Indonesia baru mengetahuinya pada beberapa hari terakhir.
Kanal YouTube Lagu Kanak TV asal Malaysia itu langsung menutup kolom komentar karena panen hujatan dari netizen Indonesia pada Rabu (13/09/2023). Sebagai informasi, Halo-Halo Bandung adalah salah satu lagu perjuangan Indonesia ciptaan Ismail Marzuki. Lagu tersebut adalah penggambaran tentang perjuangan rakyat Bandung pada masa pascakemerdekaan 1946.
Peristiwa Bandung Lautan Api pada tanggal 23 Maret 1946 menjadi latar belakang terciptanya lagu Halo Halo Bandung. Lagu tersebut menjadi menjadi salah satu lambang perjuangan rakyat Indonesia dalam menghadapi penjajah.
"Ini mah bukan mirip lagi. Memang jiplak mereka," kata @ndh**nd*ni.
"Tetangga kok gitu. Kirain tetangga samping rumah gue doang yang modelan begini," balas @moe**a3*2.
Baca Juga:Wonderkid Sao Paulo Bisa Bela Timnas Indonesia, Media Malaysia Kebakaran Jenggot
"Ya Allah, gini amat tetangga (emoticon marah)," tulis @dad**gdar**wan.
"Saking miskinnya budaya apa aja diklaim sama mereka," komentar @l**wi*ati.