SuaraJabar.id - Menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung, Partai Golkar memiliki sejumlah kader yang berpotensi unggul Pada Pilkada serentak yang akan berlangsung November 2024.
Sejumlah nama yang masuk dalam bursa calon Wali Kota Bandung dari Partai Golkar di antaranya, Atalia Praratya, Edwin Senjaya, Juwanda, Faisal Haris, Arfi Rafnialdi, dan Rizki Akbar Fatoni.
Nama yang masuk bursa calon Wali Kota Bandung dari partai Golkar memiliki elektabilitas tinggi, hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan CiGMark pada 28 Juni hingga 2 Juli 2024.
Dalam keterangan yang diterima SuaraJabar, berdasarkan popularitasnya, nama Atalia Praratya memimpin dengan 88,86 persen dan menempati elektabilitas peringkat pertama dengan 46,82 persen.
Baca Juga:Bey Machmudin Tandatangani Nota Kesepakatan Rancangan KUA dan PPAS APBD Provinsi Jabar 2025
Elektabilitas Atalia diikuti oleh kandidat lain diluar Golkar, diantaranya Farhan dari partai Nasdem dengan 10,45 persen, Erwin dari partai PKB 7,5 persen, dan Siti Muntamah dari PKS dengan 5,68 persen.
Menurut peneliti sekaligus Founder CiGMark, Setia Darma, apabila pada akhirnya Atalia tidak maju dalam kontestasi Pilwalkot 2024, kader Golkar lainnya masih mempunyai peluang untuk memenangkan PIlwalkot Bandung bermodalkan endorsement dari istri dari Ridwan Kamil ini.
"Misalnya diarahkan pada posisi kedua setelah Atalia di internal Golkar, yang terpotret dalam survey ini, Juwanda dan Edwin Sanjaya" kata Darma, Rabu (31/7/2024).
Lebih lanjut Darma menuturkan, dalam survei yang dilakukan CiGMark, popularitas Juwanda berada diangka 19.22%, sedangkan elektabilitasnya 2.73 persen. Selain itu, potensi bagi calon lain pun masih sangat terbuka jika Atalia tidak ikut dalam Pilwalkot Bandung.
Dari pertemuan politik yang terbaca saat ini, menurutnya setidaknya akan ada tiga poros koalisi besar yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti di tingkat nasional yang terdiri dari Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PSI, di mana Atalia tetap menjadi nama teratas diikuti oleh Denny Chandra dan Juwanda.
Baca Juga:Misteri Kerangka Ibu dan Anak, Pesan di Tembok Rumah Jadi Petunjuk?
Kemudian Koalisi PKS dan Nasdem dengan Farhan sebagai kandidat teratas diikuti oleh Siti Muntamah serta koalisi PKB dan PDIP dengan Erwin di posisi teratas diikuti oleh Ronald dan Andri Gunawan.
"Dengan potret politik yang semakin dinamis, menarik untuk menanti arah dukungan Partai Golkar sebagai partai dengan kandidat terbanyak di Pilwalkot Bandung 2024," ungkapnya.
Faktor kedekatan dengan Ridwan Kamil masih memegang peran penting dalam pemenangan Pilwalkot Bandung, seperti pada 2018. Selain itu, dengan popularitasnya saat ini, dukungan dari Atalia juga akan memberikan dampak elektabilitas signifikan bagi kandidat calon Wali Kota.
"Kemampuan kandidat mengkapitalisasi efek ekorjas dari Ridwan Kamil dan Atalia Praratya akan sangat berarti dalam peta politik Kota Bandung," ucapnya.
Pilwalkot Bandung 2024 diprediksi bakal menjadi salah satu kontestasi politik menarik, pasalnya peran strategis dari Kota Bandung sebagai kota metropolitan, baik di level Jawa Barat bahkan nasional.
"Pertarungan kali ini akan menarik karena melibatkan dua kekuatan mesin politik besar, PKS dengan jaringan grassroot-nya yang kuat dan Golkar yang diuntungkan oleh coattail effect Ridwan Kamil dan Atalia," tegasnya.
Kontributor : Rahman