Ia juga mengakui dampak dari bencana ini membuat aliran listrik 138.000 rumah dan bangunan terputus. Akibatnya data terkait korban bencana terlambat karena saluran komunikasi terputus akibat listrik mati. Saat ini menurut laporan PLN 57.000 pelanggan sudah bisa kembali menikmati listrik.
"Yang tidak bisa tersambungkan karena ada jalan yang tidak bisa ditempuh oleh PLN. Jadi data memang agak terhambat, kami akan update lewat Posko Utama Palabuhanratu," tuturnya.
Pada kesempatan itu Bey meninjau empat lokasi, yakni Desa Sukamaju di Kecamatan Cikembar yang merupakan titik terparah, kemudian Puskesmas Palabuhanratu, Dermaga Palabuhanratu, serta Jembatan Cihaur yang putus.
Baca Juga:Warga Sagaranten Diimbau Waspada, Ancaman Banjir Susulan Masih Tinggi