Raja Juli Antoni dan Dedi Mulyadi Pimpin Aksi Penghijauan Puncak dengan 50 Ribu Bibit Pohon

50 ribu bibit pohon diperkirakan bisa hijaukan lahan seluas 200 hingga 300 hektare.

Syaiful Rachman
Senin, 24 Maret 2025 | 04:48 WIB
Raja Juli Antoni dan Dedi Mulyadi Pimpin Aksi Penghijauan Puncak dengan 50 Ribu Bibit Pohon
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/3/2025). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

SuaraJabar.id - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memimpin aksi penghijauan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan menyediakan 50 ribu bibit pohon untuk ditanami.

"Hari ini bibit yang udah disiapkan sebanyak 50.000 mungkin bisa hijaukan seluas 200-300 hektare," ujar Raja Juli dalam aksi penghijauan di lahan eks Warung Patra atau Warpat, Cisarua, Sabtu (22/3/2025).

Ia bersama Dedi Mulyadi mengaku telah berkomitmen untuk terus melakukan upaya penghijauan terutama di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

"Kita akan hijaukan terus. Semua diharapkan terjaga, tinggal tidak hanya-panas panas tai ayam rame hanya pas terjadi bencana. Tapi konsistensi penghijauan Kembali," ujarnya dilansir ANTARA.

Baca Juga:Dedi Mulyadi Pastikan Stok Pupuk di Jabar Aman

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Jumat (21/3/2025). (ANTARA/HO Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jabar, Bandung, Jumat (21/3/2025). (ANTARA/HO Pemprov Jabar)

Sementara, Dedi Mulyadi di tempat yang sama menekankan bahwa menanam pohon merupakan bagian dari kewajiban asasi warga bumi, termasuk masyarakat Jawa Barat.

"Jawa Barat itu penganut ajaran ideologi pohon. Pohon itu sumber kehidupan, kata orang Sunda 'gunung kudu awian, lengkop kudu balongan, lebak kudu sawahan', intinya adalah seluruh areal ekosistem harus dijaga," kata Dedi Mulyadi.

Menurut dia, peristiwa bencana alam hidrometeorologi yang terjadi di sebagian wilayah Jawa Barat pada awal Maret 2025 itu merupakan sebuah peringatan untuk masyarakat lebih memperhatikan lingkungan masing-masing.

"Bahasa saya adalah taubat ekologi, artinya taubat hari ini kita sadarkan untuk kembali lagi berani melakukan tindakan-tindakan yang besar, untuk membuka pori-pori tanah dari berbagai bangunan, beton. Ini bagian dari rangkaian kebijakan yang akan terus dilakukan," cetusnya.

Dedi Mulyadi Targetkan Jawa Barat Bebas Aksi Premanisme di 2025

Baca Juga:Polrestabes Bandung Usut Pembakaran Kantor Hana Bank Dago

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menargetkan Jabar bebas dari aksi premanisme pada 2025 ini sehubungan dengan aksi meresahkan dibarengi unsur intimidasi yang dilakukan oleh oknum ormas dan LSM di Bekasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini