Ia berharap kegiatan ini bisa diikuti berbagai pihak karena tidak hanya memecahkan rekor, namun juga peduli terhadap hubungan dalam keluarga.
"Ini belum pernah ada, tentu kegiatan ini tidak hanya pemecahan rekor terbanyak saja, tapi menguatkan bonding dalam keluarga, antara ibu dan anak," kata dia.
Di tempat yang sama, Pengembang Kewirausahaan Ahli Madya KemenkopUKM, Naomi BR Sitiinjak berharap dalam acara ini terjalin komunikasi antara ibu dan anak dan timbul kreativitas ciptakan produk.
Bahkan bisa punya inspirasi membuat kue serta mengembangkan arah bisnis dan ekonomi keluarga.
Baca Juga:Horor di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, Satu Nyawa Melayang
"Kami dukung perekonomian keluarga dengan menggunakan produk lokal. Sejalan dengan visi KemenkopUKM, menumbuhkan usaha mikro di bidang kuliner. UMKM bisa tumbuh dan berkembang. Masuk dunia digital, misalnya. Kami apresiasi acara ini," ujar dia.
Senada, Wakil Rektor Institut Pariwisata Trisakti, Nurbaeti mengapresiasi kegiatan dari Koepoe-Koepoe yang mengajak beberapa pihak, termasuk Institut Pariwisata Trisakti.
"Perlu diapresias karena melibatkan ibu dan anak, diharapkan ada ikatan emosional dalam peringatan Hari Ibu ini, tidak cuma memecahkan rekor," tegasnya.