300 Penyintas Gempa di Cianjur Belum Terima Bantuan Stimulan, Kemensos Turun Tangan

Kemensos akan menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak untuk membantu penyintas yang belum mendapat stimulan.

Syaiful Rachman
Rabu, 15 Januari 2025 | 17:46 WIB
300 Penyintas Gempa di Cianjur Belum Terima Bantuan Stimulan, Kemensos Turun Tangan
Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf saat melihat langsung hunian tetap bagi penyintas gempa di Desa Sukamaju, Kecamatan Cugenang, Rabu (15/1/2024).(ANTARA/Ahmad Fikri). (Ahmad Fikri)

SuaraJabar.id - Kementerian Sosial bekerja sama dengan berbagai pihak guna membantu 300 penyintas gempa di Cianjur, Jawa Barat, yang belum mendapat bantuan stimulan dari pemerintah pusat.

"Kami akan berkoordinasi dengan Pemkab Cianjur terkait informasi sekitar 300 rumah rusak akibat gempa yang belum mendapat bantuan, kalau memang ada kita akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Cianjur Rabu (15/1/2025).

Menurut dia, kalau ratusan rumah yang diinformasikan belum mendapat bantuan di Kecamatan Cugenang itu benar, makasih pihaknya akan menjalin kerja sama dengan kementerian lain dan pihak lain termasuk organisasi kemanusiaan internasional untuk pembangunan.

 Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul saat memberi keterangan pada wartawan, Rabu (18/12/2024). [Suarajogja.id/Hiskia]
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul saat memberi keterangan pada wartawan, Rabu (18/12/2024). [Suarajogja.id/Hiskia]

"Kami akan membantu secepatnya kalau memang ada penyintas gempa yang belum mendapat bantuan pembangunan kembali rumahnya, seperti yang diinformasikan saat menyerahkan kunci rumah bagi 200 penyintas gempa di Kecamatan Cugenang," katanya.

Baca Juga:Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Turunkan Tim Antisipasi Penyebaran Wabah PMK

Bupati Cianjur Herman Suherman membantah 300 rumah penyintas gempa yang belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat di Kecamatan Cugenang, sehingga informasi tersebut dipastikan tidak benar.

Pasalnya, ungkap dia, setelah gempa pada 2022 terjadi, pihaknya terus memperbaiki data kerusakan rumah di sejumlah kecamatan terdampak di mana tercatat 98 ribu rumah sudah mendapatkan bantuan, sehingga tidak mungkin ada rumah rusak yang tidak terdata.

"Stimulan tahap empat diberikan pemerintah pusat untuk 36 ribu lebih rumah rusak akibat gempa Cianjur, sedangkan di tahap satu sampai tiga terdapat 62 ribu lebih, sehingga dipastikan tidak ada ratusan rumah yang belum mendapat bantuan," kata Herman dikutip ANTARA.

Ia menduga ratusan rumah yang dilaporkan belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat karena menggunakan keterangan dan kartu keluarga ganda, di mana dalam satu rumah terdapat dua sampai tiga kepala keluarga mengajukan perbaikan rumah.

"Ini banyak kasus yang ditemukan di lapangan saat dilakukan pendataan ulang tiga kepala keluarga menggunakan satu kartu keluarga agar mendapat bantuan pembangunan rumah padahal rumah yang rusak hanya satu, sekali lagi saya pastikan tidak ada informasi 300 kepala keluarga belum dapat bantuan," katanya.

Baca Juga:Remaja 15 Tahun Tewas Tertancap Pagar, Polisi Amankan Empat Pelaku, Dua Masih Buron

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini