SuaraJabar.id - Belum lama ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja meluncurkan hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024.
Wali Kota Bogor terpilih 2025-2030, Dedie A Rachim turut hadir dalam acara tersebut yang berlangsung di Aula Gedung Juang Lantai 3, Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Rabu, (22/01/2025) lalu.
Berdasarkan hasil SPI, Pemerintah Kota Bogor memperoleh nilai sebesar 77.54. Dibanding sebelumnya Kota Bogor naik peringkat menjadi 4 besar di Provinsi Jawa Barat bersama kota lainnya.
Wali Kota Bogor terpilih 2025-2030, Dedie A. Rachim mengatakan, survei ini merupakan salah satu upaya dalam menekan risiko korupsi dan meningkatkan integritas serta kualitas layanan publik.
Baca Juga:Tujuh Pejabat Pemkab Bekasi Jadi Saksi Tambahan Sidang Korupsi Soleman
"Tentu hasil SPI ini akan memicu semangat, menambah motivasi kita untuk bekerja lebih baik dan meningkatkan integritas kita untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar peraturan, serta melaksanakan upaya pencegahan korupsi di Kota Bogor kedepannya," ujarnya.
Pelaksanaan survei dilakukan terhadap 94 kementerian/lembaga, 37 pemerintah provinsi, 508 pemerintah kabupaten/kota, dan dua badan usaha milik negara (BUMN) tersebut menghasilkan skor 71,53.
Hasil SPI dirumuskan dalam bentuk Indeks Integritas Nasional, yang memberikan gambaran umum tingkat integritas di seluruh Indonesia. Indeks Integritas Nasional tahun ini naik 0,56 poin dari tahun sebelumnya. Meski demikian, capaian angka itu masih belum mampu mendongkrak integritas nasional dari kategori rentan.
Dikesempatan yang sama, Ketua KPK, Setyo Budiyanto, dalam sambutannya menyampaikan, peningkatan indeks integritas membutuhkan komitmen pimpinan organisasi untuk memimpin perbaikan nyata, menjadi teladan perubahan, dan mendukung konsistensi pencapaian tujuan organisasi. Ia juga menekankan, integritas harus dibiasakan hadir secara sistematis dalam keseharian, sehingga berkembang menjadi sebuah kesadaran.
“Kesadaran berintegritas atau kehidupan berintegritas adalah wujud algoritma integritas seperti halnya algoritma yang membaca pola aktivitas atau kebiasaan kita saat menggunakan gadget. Jika kita selalu membahas tentang integritas setiap saat, maka saya yakin apa yang kita lakukan sehari-hari akan diisi oleh hal-hal baik dan lingkungan yang berintegritas,” kata Setyo.
Baca Juga:Awal Februari KA Pangrango Bogor-Sukabumi Layani Delapan Perjalanan Per Hari, Ini Jadwalnya
Setyo berharap setelah dirilisnya SPI 2024, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (K/L/PD) melakukan upaya perbaikan berdasarkan hasil SPI, dengan analisis mandiri lewat Panduan Interpretasi Hasil SPI. Ia juga mendorong pemimpin K/L/PD terus melakukan pengendalian di jajarannya, untuk mencapai hasil yang lebih baik di Tahun 2025.
“Silakan dievaluasi hasil SPI bagian masing-masing, karena saya yakin proses SPI ini sudah dilakukan secara profesional. Kami membuka seluas-luasnya untuk melakukan koordinasi. Kami akan memberikan arah jalan sebaik mungkin, dengan harapan bahwa kondisi yang rentan bisa menjadi waspada, dan yang waspada dapat menjadi terjaga,” pungkas Setyo.