SuaraJabar.id - Empat korban sambaran petir di Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, adalah pekerja bangunan yang memiliki hubungan keluarga. Dua di antaranya tewas, yaitu Basuki alias Abas (55 tahun) dan Ahmad Saepuloh (36 tahun).
"Almarhum (Basuki) bersama anaknya, Dodo adalah tukang bangunan. Saat kejadian mereka tengah bekerja membangun vila di lokasi kejadian. Mereka sudah bekerja di sana sekitar tiga minggu. Selain mereka, ada juga besan almarhum yang berasal dari Citepus, Palabuhanratu," ujar Ketua RT Pasir Lame, Yusup, kepada sukabumiupdate.com, jaringan suara.com.
Dua korban lainnya, Idris (62 tahun) dan Dodo (23 tahun), masih dirawat di RSUD Palabuhanratu. Mereka adalah besan dan anak dari Basuki.

Keempat korban sedang berteduh di saung yang masih dalam tahap pembangunan saat hujan deras disertai petir terjadi.
Baca Juga:Papajar, Tradisi Sukabumi Sambut Ramadan yang Semakin Populer
"Sekitar pukul 14:00 Wib tiba-tiba petir menyambar bangunan yang mengakibatkan 2 orang meninggal dunia dan 2 orang mengalami kritis," jelas Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan Simpenan, Dandi Sulaeman.
Basuki dan Dodo diajak bekerja oleh besannya untuk membangun vila milik warga Palabuhanratu.
Jenazah Basuki telah dimakamkan pada Kamis (27/2/2025) sekira pukul 09.00 WIB di pemakaman umum di Kampung Cibelender, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan.
"Sementara anaknya, Dodo, yang turut menjadi korban, masih menjalani perawatan di RSUD Palabuhanratu akibat luka yang dideritanya," jelas Yusup.
Baca Juga:Perempuan Muda Nyaris Akhiri Hidup, Beruntung Pak Polisi Lewat