"Anaknya menolak saat saya hidangkan tempe mendoan dan daging ayam, sambil meminta kedua lauk tersebut dijauhkan, mungkin masih trauma. Saya berharap tidak sampai berlarut karena program MBG kan untuk meningkatkan gizi anak," kata orang tua siswa korban keracunan, Iis.
Kepala MAN 1 Cianjur Erma Sopiah mengatakan keracunan massal yang terjadi beberapa hari lalu menimpa puluhan anak didiknya, membuat sebagian besar siswa trauma, termasuk yang tidak bergejala, karena sempat mencium bau tidak sedap dari lauk dalam paket MBG.
Untuk menghilangkan trauma, pihaknya melakukan berbagai cara, termasuk memberikan penjelasan kepada siswa terkait dengan program peningkatan gizi serta berkomunikasi dengan orang tua agar penyedia program MBG diganti atau tetap yang sama.
"Kami akan melakukan musyawarah dengan orang tua, kalau diganti tentunya harus menjamin hidangan yang diberikan, kalau tidak penyedia yang lama harus memastikan kelaikan makanan sebelum didistribusikan," katanya.
Baca Juga:Miris! Puluhan Ribu Warga Bogor Menganggur, Pusat Pemerintahan Jadi Sorotan