Gunung Padang Bakal Dirombak, Klaim Piramida Terjawab?

Fadli Zon menambahkan, pemugaran akan dilakukan dengan memaksimalkan struktur batuan yang ada. Batu-batu yang telah rebah atau terguling akan didirikan kembali berdasarkan

Andi Ahmad S
Selasa, 29 April 2025 | 18:51 WIB
Gunung Padang Bakal Dirombak, Klaim Piramida Terjawab?
Situs Megalitikum Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. [suara.com/Achmad Sakirin]

SuaraJabar.id - Situs Gunung Padang yang terletak di Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendapatkan sorotan khusus dari Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon.

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan bahwa pemerintah akan memulai pemugaran situs Gunung Padang.

Meskipun struktur pasti dari situs tersebut belum sepenuhnya terungkap, pemugaran direncanakan tetap dilakukan dengan mengacu pada hasil kajian ilmiah yang tengah berjalan.

"Kita akan percayakan proses pemugaran ini agar situs bisa terawat. Pemugaran seperti ini sudah dilakukan pada Candi Borobudur dan Candi Prambanan, meski kita tidak memiliki cetak biru asli, kemungkinan tidak bisa dikembalikan 100 persen seperti bentuk awalnya," kata Fadli, dilansir dari Antara, Selasa, (29/4/2025).

Baca Juga:Pembersihan Lumpur dan Penyaluran Air Bersih Pasca Banjir di Cianjur Dimulai

Fadli Zon menambahkan, pemugaran akan dilakukan dengan memaksimalkan struktur batuan yang ada. Batu-batu yang telah rebah atau terguling akan didirikan kembali berdasarkan kajian arkeologis.

“Pemugaran bisa dimulai dari struktur batu yang ada. Kajian arkeolog akan menjadi panduan utama. Mudah-mudahan tahun ini bisa mulai dilaksanakan,” ujarnya.

Situs Gunung Padang yang disebut-sebut telah ditemukan sejak 1914, menurut Fadli, masih menjadi fokus kajian. Penelitian lebih lanjut akan dilakukan dengan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Penelitian adalah domain BRIN, sedangkan pemugaran menjadi tanggung jawab Kementerian Kebudayaan. Kami akan bekerja berdasarkan hasil kajian ilmiah yang sudah dan akan dilakukan," jelasnya.

Mengenai pendanaan, Fadli menyebutkan bahwa pemugaran dapat dibiayai melalui skema kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta.

Baca Juga:Evaluasi Total MBG Cianjur! Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Seleksi Ulang Semua Petugas

Situs Gunung Padang selama ini dikenal sebagai salah satu situs megalitik terbesar di Asia Tenggara dan kerap memunculkan berbagai teori.

Beberapa klaim menyebut situs ini sebagai pusat peradaban tertua di dunia hingga menyamakannya dengan piramida Mesir.
Namun, klaim-klaim tersebut masih menunggu pembuktian melalui penelitian ilmiah yang komprehensif.

Piramida Raksasa Disebut Terkubur di Gunung Padang Cianjur, Jadi yang Tertua di Dunia? (Suara.com/Galih Prasetyo)
Piramida Raksasa Disebut Terkubur di Gunung Padang Cianjur, Jadi yang Tertua di Dunia? (Suara.com/Galih Prasetyo)

Sejarah Situs Gunung Padang

1. Penemuan Awal (1914)
Situs Gunung Padang pertama kali dilaporkan oleh arkeolog Belanda, N. J. Krom, pada tahun 1914. Ia mencatat keberadaan struktur batuan yang tidak biasa di puncak bukit Gunung Padang, Kampung Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Namun, saat itu temuan tersebut belum mendapat perhatian luas.

2. Eksplorasi Kembali (1979)
Tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) melakukan survei ulang pada 1979 dan mengidentifikasi Gunung Padang sebagai situs megalitik, bahkan disebut sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara. Situs ini memiliki lima teras yang disusun bertingkat, dengan batu-batu andesit berbentuk persegi panjang yang tersusun rapi.

3. Penelitian Intensif (2011–sekarang)
Minat publik dan ilmuwan terhadap Gunung Padang meningkat tajam setelah tim dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM), dipimpin oleh Danny Hilman Natawidjaja, melakukan penelitian geofisika dan geologi. Hasil sementara mereka menyatakan bahwa struktur di bawah permukaan lebih tua dan lebih kompleks dari dugaan sebelumnya, dengan usia yang diperkirakan mencapai 10.000–20.000 tahun. Ini memicu kontroversi karena bertentangan dengan pemahaman umum tentang kronologi peradaban manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini