SuaraJabar.id - Kasus keracunan massal pelajar akibat makan bergizi gratis di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat disorot Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan.
Iwan meminta agar segera dilakukan seleksi ulang terhadap seluruh petugas yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur.
Langkah ini dinilai penting sebagai bentuk evaluasi menyeluruh menyusul kasus keracunan makanan yang menimpa ratusan siswa.
Seleksi ulang kata Iwan sangat perlu mencakup seluruh lini pelaksana MBG, mulai dari petugas dapur, rasio pengawas gizi dan penyaji hingga petugas distribusi makanan ke sekolah. Ia menekankan bahwa evaluasi menyeluruh lebih efektif dibandingkan hanya memberikan pelatihan ulang kepada petugas yang sama.
Baca Juga:Keracunan Massal Pelajar di Cianjur Jadi Alarm, BGN Keluarkan Aturan Baru Soal Sisa Makanan MBG
"Kalau evaluasinya hanya pelatihan kepada petugas yang ada, petugas dapur sampai sopir, belum tentu ketemu titik kelalaiannya dan tidak akan terulang. Harus ada evaluasi rasio pebgawas gizi dan penyajian," ujar Iwan Suryawan, kepada wartawan, Sabtu (26/4/2025).
Ia menambahkan bahwa seleksi ulang bukan berarti merumahkan seluruh petugas, melainkan menyaring kembali SDM dan vendor yang terbukti mampu menjaga mutu dan kualitas makanan sesuai standar yang ditetapkan.
Tunggu Hasil Penyelidikan Polres Cianjur
Iwan juga meminta semua pihak menunggu hasil penyelidikan yang tengah dilakukan Polres Cianjur untuk mengungkap penyebab pasti dari insiden ratusan siswa keracunan makanan MBG di MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI Cianjur pada Senin (21/4/2025).
Informasi yang dihimpun, keracunan MBG yang semula dialami 78 orang siswa, kini bertambah menjadi 165 orang.
Baca Juga:Jangan Sampai Ada Korban Lagi, Dedi Mulyadi Wanti-wanti Katering Program Makan Bergizi Gratis
"Jika ternyata ada masalah di suplai bahan sehingga basi, ya seleksi ulang petugas yang sortir bahan makanan. Kalau itu vendor, vendornya seleksi ulang. Kalau orang dapurnya, ya sama. Harus tegas, kasus keracunan makanan bukan hal kecil," tegasnya.