Jabar Media Summit 2025: Ikhtiar Media Lokal Bertahan di Tengah Gempuran Disrupsi Digital dan AI

Menjawab keresahan ini, komunitas media yang diwakili oleh Ayo Bandung.id, Radar Cirebon, dan Suara.com menginisiasi Jabar Media Summit 2025.

Andi Ahmad S
Rabu, 20 Agustus 2025 | 11:34 WIB
Jabar Media Summit 2025: Ikhtiar Media Lokal Bertahan di Tengah Gempuran Disrupsi Digital dan AI
Jabar Media Summit 2025

SuaraJabar.id - Lanskap media massa tengah berada di persimpangan jalan. Gempuran disrupsi teknologi, perubahan perilaku audiens, hingga kemunculan kecerdasan buatan (AI) menjadi tantangan sekaligus peluang.

Menjawab keresahan ini, komunitas media yang diwakili oleh Ayo Bandung.id, Radar Cirebon, dan Suara.com menginisiasi Jabar Media Summit 2025.

Untuk pertama kalinya, acara ini akan mempertemukan sekitar 100 pengelola media, instansi, lembaga, dan korporasi se-Jawa Barat di Kota Bandung pada Kamis, 11 September 2025.

Agenda utamanya adalah memperkuat ekosistem media massa melalui pengembangan model bisnis yang berkelanjutan dan produksi konten yang relevan serta berdampak.

Baca Juga:Dari 'Gubernur Konten' ke Ajakan Kerjasama: Drama Baru Dedi Mulyadi dan Kaltim

Direktur Utama Ayo Media Network, Ruddy Sukarno, menegaskan bahwa acara ini lebih dari sekadar forum diskusi. Menurutnya, ini adalah momentum krusial untuk memastikan media di Jawa Barat tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah arus perubahan digital yang deras.

"Kami ingin bersama-sama tumbuh dengan kualitas yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat Jawa Barat. Media lokal memiliki peran penting sebagai pilar informasi terpercaya yang mendukung demokrasi dan literasi publik," ungkap Ruddy.

Sudah bukan rahasia lagi, media massa hari ini menghadapi tantangan yang luar biasa besar. Meski dianggap sebagai pilar keempat demokrasi, media harus berjuang untuk bertahan hidup dengan caranya sendiri.

CEO Suara.com, Suwarjono, memaparkan kompleksitas masalah yang ada. Jawa Barat, dengan populasi lebih dari 50 juta jiwa dan penetrasi internet yang tinggi, merupakan pasar digital raksasa. Namun, di balik potensi itu, ada ancaman nyata.

"Penurunan pendapatan dari model iklan tradisional, perubahan perilaku pengakses media digital, persaingan dengan platform global, media sosial homeless, hingga ancaman misinformasi," jelas Suwarjono.

Baca Juga:Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan

Ia menambahkan, disrupsi tidak hanya berhenti pada konten.

"Juga model bisnis media lokal, kehadiran teknologi yang berkembang pesat dan terus berubah, distribusi konten, monetisasi seluruh aset digital hingga disrupsi digital setelah penggunaan AI. Perubahan sangat cepat dan kita ingin terus update dengan situasi terkini,” ujarnya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono serta para pimpinan media lokal Jawa Timir saat menggelar sesi pertemuan di Surabaya, Rabu (16/7/2025). [Foto: Dokumentasi JMS]
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono serta para pimpinan media lokal Jawa Timir saat menggelar sesi pertemuan di Surabaya, Rabu (16/7/2025). [Foto: Dokumentasi JMS]

Mengusung tema "Pendalaman Model Bisnis dan Konten Berdampak", Jabar Media Summit 2025 akan menjadi kawah candradimuka bagi para pelaku media. Forum ini akan secara spesifik membahas berbagai strategi untuk keluar dari krisis.

Beberapa agenda utama yang akan dibedah antara lain:

  • Model Bisnis Berkelanjutan: Menjelajahi strategi diversifikasi pendapatan yang tidak lagi hanya bergantung pada iklan konvensional. Opsi seperti iklan terprogram, langganan berbayar, content marketing, hingga penyelenggaraan event dan e-commerce akan dikupas tuntas.
  • Konten Berdampak: Mempertajam teknik produksi konten yang akurat, etis, dan menarik. Sesi ini juga akan fokus pada strategi memerangi misinformasi yang merajalela serta cara membangun keterlibatan komunitas yang otentik dan loyal.
  • General Manager Radar Cirebon, Yuda Sanjaya, menekankan peran vital media lokal sebagai pilar informasi publik. "Melalui forum ini, kami ingin memastikan kami mampu bertahan secara bisnis, bertransformasi, dan tetap menjaga kualitas serta kredibilitas konten,” tambah Yuda.

Acara yang akan berlangsung selama satu hari penuh, dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB, ini akan diisi dengan sesi pleno, lokakarya interaktif, dan diskusi studi kasus dari media-media lokal yang telah berhasil melakukan transformasi digital.

Sejumlah tokoh penting dari industri media, korporasi, dan pakar digital diharapkan hadir untuk memberikan insight segar.
Bagi para pengelola media, pimpinan perusahaan, praktisi komunikasi, dan siapa pun yang peduli dengan masa depan ekosistem informasi yang sehat di Jawa Barat, acara ini menjadi kesempatan emas untuk belajar, berjejaring, dan berkolaborasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini