-
Keluarga wisatawan Majalengka dihadang dan diancam celurit di Cianjur, memicu penyelidikan Polres.
-
Pelaku diduga mabuk, merusak mobil, dan aksinya sebabkan trauma berat pada anak korban.
-
Korban resmi lapor polisi setelah mediasi gagal, menuntut keadilan atas kekerasan.
SuaraJabar.id - Perjalanan liburan sekeluarga asal Majalengka menuju pantai selatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendadak berubah menjadi mimpi buruk.
Dua orang pemuda diduga melakukan tindak kekerasan dan penghadangan di Jalan Raya Naringgul, Desa Malati, Kecamatan Naringgul, Jawa Barat, dengan ancaman senjata tajam jenis celurit.
Insiden ini sontak menjadi perhatian serius Polres Cianjur Cianjur yang kini tengah melakukan penyelidikan mendalam.
Kasatreskrim Polres Cianjur, Kompol Nova Bhayangkara, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang memproses kasus tersebut.
Baca Juga:Kasus Keracunan MBG Berulang di Cianjur, Kenapa Sampel Makanan Selalu Negatif Bakteri?
"Kami proses lebih lanjut terlebih terkait senjata tajam yang digunakan pelaku saat menghadang korban dan keluarganya, saat ini kasusnya dalam penyelidikan, nanti kami akan umumkan hasilnya," kata Kompol Nova.
Penyelidikan ini berfokus pada penggunaan senjata tajam, yang menambah bobot serius pada kasus kriminalitas jalanan ini.
Kejadian bermula ketika mobil yang dikemudikan suami korban, Enur Siti Nuriah (38), seorang wisatawan asal Majalengka, nyaris bersenggolan dengan sepeda motor kedua pelaku di tikungan sempit Jalan Raya Naringgul.
Menurut Enur Siti Nuriah, hal tersebut memicu amarah kedua pemuda tersebut.
"Tiga kali kami dihadang karena mencoba menghindari dan tidak melayani mereka yang ternyata dalam kondisi mabuk tercium dari bau mulutnya, pelaku merusak bagian belakang mobil dan mengacungkan senjata tajam jenis celurit," katanya.
Baca Juga:Puluhan Siswa Keracunan Makanan Gratis di Cianjur, Kualitas Program Gizi Pemerintah Dipertanyakan
Para pelaku tidak hanya mengacungkan celurit, tetapi juga merusak bagian belakang mobil korban. Merekam kejadian dengan telepon selular, Enur dan keluarganya sempat membawa para pelaku ke Polsek Naringgul.
Ini menunjukkan keberanian korban dalam menghadapi situasi mencekam tersebut.
Sebelumnya, Polsek Naringgul sempat berupaya melakukan mediasi antara korban dan pelaku. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
"Korban wisatawan asal Majalengka yang hendak berlibur ke pantai selatan Cianjur, namun di tengah jalan dicegat dua orang pemuda karena nyaris bersenggolan di tikungan yang sempit," jelas Kompol Nova.
Mengingat tidak adanya titik terang, korban meminta kepolisian mengawal mereka pulang karena khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Enur Siti Nuriah menegaskan bahwa meski ada mediasi, pihaknya memilih untuk tetap melaporkan kejadian ini secara resmi. Alasan utamanya adalah dampak psikologis yang dialami anak-anak mereka.