SuaraJabar.id - Pemprov Jawa Barat akan memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia dalam proses rekapitulasi Pemilu 2019 di Jawa Barat. Hingga Selasa (23/4/2019), tercatat ada 49 korban meninggal dunia di Jawa Barat.
"Pertama kita memberikan penghargaan kepada mereka yang kita sebut pahlawan demokrasi ini terus kedua kita memberikan santunan sebesar Rp 50 juta per mereka yang berpulang," ucap Ridwan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/4/2019).
Setiap keluarga korban meninggal dunia diharuskan mencantumkan keterangan meninggal dunia, KTP dan Kartu Keluarga (KK) dan nomor rekening untuk mendapatkan santunan itu.
Pencantuman itu, kata dia, akan dikoordinir oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan nantinya akan langsung disetor ke Pemerintah Porvinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Update KPU 23 April: 119 Petugas KPPS Meninggal, 548 Orang Sakit
Emil - sapaan Ridwan - meminta agar prosedur penerimaan santunan itu tidak dipersulit dan tidak boleh berlarut-larut dalam memberikan santunan.
"Urusan (teknis) begini saya bilang ke pak sekda (Iwa Karniwa( jangan dilama-lama ya," tukasnya.
"Keputusan ini baru tentunya keputusan by name by adress-nya tidak secepat yang kita bayangkan. Hari ini diberi surat keterangan setelah itu nanti kita transfer setelah data-data nomor rekening masuk dan sebagainya terferivikasi lah," tambahnya.
Dia pun meminta agar proses penyelenggaraan pemilu harus dievaluasi. Kedepan, kata dia, jangan sampai pesta demokrasi itu yang terkesan dengan riang gembira itu justru sebaliknya karena ikut menyumbang korban nyawa lagi.
"Ya dievaluasi penyelenggaraan pemilu serentak ini agar jangan sampai setiap lima tahun kita mengorbankan banyak nyawa manusia dengan pilihan teknis yang mungkin kurang tepat," bebernya.
Baca Juga: Petugas KPPS Banyak yang Meninggal, Sandiaga Akan Salat Gaib Bersama Kyai
Kontributor : Aminuddin
Berita Terkait
-
Update KPU 23 April: 119 Petugas KPPS Meninggal, 548 Orang Sakit
-
Di Lamongan, Petugas Pengawas TPS Meninggal Akibat Kelelahan
-
Wali Kota Bogor Desak Lakukan Evaluasi Sistem Pemilu Serentak
-
Anggota KPPS di Tulungagung Meninggal Saat Dilarikan ke RS
-
Anis Meninggal Kena Serangan Jantung, Jaga TPS 3 Hari Tanpa Istirahat
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
-
Rudiantara Sentil OJK Soal Aturan 'Saklek' Pinjol: Jangan Terlalu Kencang, Nanti Mati!
-
PSSI Sebut Persija Tak Penuhi 'Syarat' Ikut Piala Presiden 2025: Kita Tak Pilih-pilih
Terkini
-
Harga Mulai 3 Jutaan, iQOO Z10 Tawarkan Spek Premium dengan Desain Stylish
-
Perjalanan Haji Terakhir Apang, Warga Garut Itu Berpulang di Tanah Suci
-
Susah Dapat Kerja? Platform Digital Inovatif Ini Siap Bantu Warga Jabar
-
Terkuak! Dokter Terduga Pemerkosa Pasien Punya Fantasi Seksual Menyimpang
-
Sidang Korupsi Hibah NPCI Jabar: Hasil Audit Perkara Kevin Fabiano Dinilai Cacat Hukum