Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 26 April 2019 | 17:22 WIB
Poster film Kucumbu Tubuh Indahku. [Instagram Garin Nugroho]

SuaraJabar.id - Larangan penayangan film Kucumbu Tubuh Indahku garapan Sutradara Garin Nugroho di Kota Depok, Jawa Barat ditangapi Akademisi Ilmu Kesejateraan Sosial FISIP Universitas Indonesia (UI) Jeanne Noveline Tedja.

Menurut Nane - sapaan Jeanne Noveline Tedja, surat Wali Kota Depok kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentang keberatannya terhadap penayangan film berjudul Kucumbu Tubuh Indahku merupakan tindakan yang cukup baik.

Nane mengemukakan film tersebut bisa berdampak pada keresahan masyarakat mengenai perilaku penyimpangan seksual.

"Pastinya dikhawatirkan akan menggiring opini masyarakat khususnya generasi muda, bahwa perilaku penyimpangan seksual hal yang wajar," jelas Nane kepada Suara.com, Jumat (26/4/2019).

Baca Juga: MUI Kota Depok Dukung Pelarangan Penayangan Film Kucumbu Tubuh Indahku

Menurutnya, Kota Depok adalah salah satu kota yang memiliki komunitas LGBT cukup banyak.

Seiring dengan tingginya angka LSL (Lelaki Seks dengan Lelaki), membuat angka penderita penyakit HIV/AIDS juga meningkat di Depok.

"Lagi-lagi, hal ini tentu sangat mengkhawatirkan. Apalagi, Depok dikenal dengan kota yang religius dan menerapkan kebijakan Kota Layak Anak sejak 2011," jelas Nane.

Lalu, ia menambahkan agar Wali Kota Depok jangan hanya mengambil langkah melarang film tersebut ditayangkan di bioskop wilayah Kota Sejuta Maulid ini. Tetapi, perlu ada tindakan -tindakan nyata lainnya untuk mengatasi masalah LGBT di Depok ini.

"Saya masih menunggu real action dari Pak Wali Kota Depok untuk mengurangi angka komunitas LGBT di Depok," katanya.

Baca Juga: Bioskop di Kota Depok Akhirnya 'Turunkan' Film Kucumbu Tubuh Indahku

"Saya ingin Kota Depok ini menjadi kota yang memang layak dan ramah bagi tumbuh kembang anak, bukan kota yang menjadi surga bagi LGBT,” pungkasnya.

Load More