SuaraJabar.id - Permintaan pihak Relawan Nasional Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo - Sandiaga untuk membongkar makam dan mengautopsi para petugas KPPS atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang meninggal dunia saat bertugas pada Pemilu 2019 mendapat respon dari kepolisian.
Di mana untuk memeriksa jasad petugas KPPS yang gugur saat tugas Pemilu 2019 perlu persetujuan dari pihak keluarga bersangkutan.
"Pihak polisi tentu akan melakukan jika diperlukan melakukan autopsi. Namun belum ada pihak keluarga yang melaporkan ke kami (Polresta Depok) untuk dilakukan autopsi ," kata Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus kepada Suara.com, Sabtu (4/5/2019).
Menurut dia, kalau berbicara penyebab kematian seseorang perlu ada penyilidikan dari pihak kepolisian dan harus ada izin atau laporan dari pihak keluarga bersangkutan.
Dari dua petugas KPPS di Depok yang meninggal dunia belum ada satupun yang melaporkan ke Polresta Depok.
"Artinya belum ada laporan pihak keluarga KPPS yang meniggal dunia. Utama itu, ketika bicara penyedikan," ujar Firdaus.
Sebelumnya, Direktur Relawan Nasional Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga, Mustofa Nahrawardaya meminta agar seluruh kuburan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia saat bertugas pada Pemilu 2019, dibongkar.
Alasannya, Mustofa Nahrawardaya mencurigai ada yang janggal atas kematian ratusan petugas KPPS itu.
Hal ini disampaikan oleh Mustifa Nahrawardaya melalui akun Twitter miliknya @akuntofa. Mustofa Nahrawardaya mengakui curiga terhadap kematian ratusan petugas KPPS.
Baca Juga: Coblos Sisa Surat Suara Pemilu, 3 Anggota KPPS dan 1 Saksi Jadi Tersangka
"Karena kecurigaan, saya usul agar seluruh kuburan jenazah petugas Pemilu yang meninggal ada 331 jenazah mohon dibongkar kembali untuk dilakukan autopsi," kata Mustofa Nahrawardaya seperti dikutip Suara.com, Kamis (2/5/2019).
Mustofa Nahrawardaya berdalih, tujuan pembongkaran kuburan para petugas KPPS yang telah meninggal itu untuk membuktikan penyebab kematian secara medis. Menurutnya, hal ini sangat penting agar tidak menimbulkan kecurigaan.
"Tujuannya agar penyebab kematian dapat diketahui secara medis. Pembongkaran makam ini, jelas sangat penting," ungkap Mustofa Nahrawardaya.
Untuk diketahui, data terbaru dari Komisi Pemilihan Umum pada Kamis (2/5/2019) menunjukkan sebanyak 382 petugas KPPS meninggal dunia. Penyebab tewasnya para petugas tersebut lantaran kelelahan selama menjalankan tugas Pemilu 2019.
Sementara itu ada sebanyak 3.529 petugas KPPS yang sakit. Berdasarkan Surat Menteri Keuangan RI Nomor S-361/MK.02/2019, para petugas yang meninggal saat menjalankan tugas mendapatkan santunan yang diberikan kepada keluarga sebesar Rp 36 juta.
Adapun untuk petugas KPPS cacat permanen mendapatkan santunan sebesar Rp 30,8 juta. Sedangkan bagi petugas KPPS yang mengalami luka berat mendapatkan Rp 16,5 juta dan luka ringan mendapatkan Rp 8,25 juta.
Berita Terkait
-
Jokowi Sapu Bersih Semua Kecamatan di Jombang, Saksi Prabowo Mengakui
-
Coblos Sisa Surat Suara Pemilu, 3 Anggota KPPS dan 1 Saksi Jadi Tersangka
-
Hari Ini KPU Kota Bekasi Gelar Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2019
-
Petisi 28 Minta Aparat Hukum Usut Dana Kampanye Jokowi, Ada Apa?
-
Real Count KPU Sabtu Pagi: Jokowi 56,11% - Prabowo 43,89%
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Lawan Politik Uang! Pilkades Digital Resmi Bergulir di Karawang dan Indramayu
-
Pengkhianatan Terdalam, Bos Alfamart Heryanto Habisi Nyawa Karyawati Dina di Ruang Tamu Rumahnya
-
Bupati Purwakarta Panggil Langsung Ajudan yang Viral Selingkuh, Ini Pengakuan Y di Depan Om Zein
-
Geger Video Viral! Ajudan Bupati Purwakarta Diduga Selingkuh, Brimob Y Dipulangkan ke Polda Jabar
-
Jalur Utama Cianjur Selatan Terputus Total! Longsor Dahsyat di Cibinong Lumpuhkan Akses Warga