Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 06 Mei 2019 | 15:02 WIB
Polisi saat melakukan pengamanan rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu 2019 di Depok. (dok. polisi).

SuaraJabar.id - Rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2019 tingkat Kota Depok, Jawa Barat di Hotel Bumi Wiyata, Jalan Margonda diwarnai protes oleh saksi partai politik (parpol).

Protes tersebut terkait selisih data di wilayah Kecamatan Limo data pengguna hak pilih Presiden, DPR yang disampaikan saksi partai. Selisih data tersebut mecapai 300 pemilih di tiga tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Limo.

"Memang interupsi dalam kegiatan pleno itu adalah bagian dari dinamika yang biasa terjadi," ucap Ketua KPU Depok Nana Shobarna, Senin (6/5/2019).

KPU akan langsung memeriksa terkait jumlah pemilih yang selisih masuk ke dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK) atau Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

Baca Juga: Saat Rapat Pleno, Staf KPU Sukoharjo Tiba-Tiba Berteriak Histeris

"Kami (KPU) tetap menargetkan pleno terbuka ini selesai pada hari ini. Kita ingin maksimalkan, mudah - mudahan ini bisa selesai dalam waktu yang sudah kita tentukan," jelasnya.

Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan penelusuran terhadap selisih data untuk mengetahui letak kesalahannya. Bahkan, KPU Depok menawarkan untuk mengambil langkah tengah melakukan kroscek data di tiap kelurahan yang ada di kecamatan tersebut.

"Jadi supaya dirunut supaya bisa kita lihat selisihnya ada dimana," ujarnya.

Kontributor : Supriyadi

Baca Juga: Hujan Interupsi Warnai Rapat Pleno Rekapitulasi Suara di KPU Sukoharjo

Load More