SuaraJabar.id - Ramadan yang selalu diidentikan menjadi ladang ibadah, tak dilewatkan begitu saja oleh Komunitas Seniman Terminal (Senter) Depok, Jawa Barat. Komunitas yang terbentuk di tahun 2010 ini pun terpanggil untuk mengajak anak punk hijrah ke jalan ilahi.
"Komunitas ini mengajak anak jalanan dan dibawa menuju jalan Tuhan dengan mendalami ilmu agama," kata pendiri Komunitas Senter Depok Wirawan Yosh, Kamis (16/5/2019).
Dalam merealisasikan keinginan untuk mengajak anak punk belajar agama, diakui Wirawan, tidaklah mudah. Wirawan mengemukakan, perlu strategi khusus untuk menarik simpatik anak-anak punk agar mau datang berkumpul dan belajar agama.
"Pertama, saya pakai metode sebar beras. Jadi, saya carter gerobak bakso dan saya panggil anak-anak itu. Terus mereka ngumpul di kelas dan saya panggil ustaz. Nah, mulailah mereka dikenalkan dengan agama perlahan-lahan," jelasnya.
Baca Juga: Dituduh Hina Islam, Anak Punk Diringkus Ormas Saat Turun Angkot
Berawal dari bakso gratis membuat para anak punk dan anak jalanan ini dengan sendirinya datang ke kelas untuk belajar agama. Meski begitu, diakui Wirawan, komunitas ini pernah mengalami kendala pada 2014 hingga 2016.
"Di dua tahun itu para anak-anak punk ini jalan sendiri-sendiri. Sedangkan, tahun 2018 lalu ternyata mereka rindu untuk belajar agama lagi. Mereka meminta saya untuk kembali mengatifkan pengajian. Dan dengan Bismillah, kami jalan lagi sampai sekarang,” tuturnya.
Aktivitas mengaji Komunitas Senter ini mulanya digelar tiap Kamis malam di Masjid Sekolah Terminal (Master) Depok. Selain mengaji, Komunitas Senter juga memiliki kegiatan lain, mulai dari buka bersama, berbagi takjil, santunan dan zakat.
"Komunitas ini memiliki harapan agar jejak kecil yang dilakukannya bersama teman-temanya ini bisa bermanfaat bagi anak-anak yang hidup di jalanan. Kemudian dapat mengubah pandangan masyarakat bahwa anak punk itu menyeramkan dan cenderung kriminal," jelasnya.
Niat untuk mengajak anak punk ke jalan yang benar, pihaknya sampai bekerjasama dengan komunitas lain seperti hapus tato dengan syarat hafal surat Ar Rahman. Syarat menghapus tato harus menghafal surat Ar Rahman sebagai alat membayar upah menghapus tato.
Baca Juga: Agus Supriyanto: Di Balik Ruang Belajar Anak Jalanan di Tengah Rimba Beton
"Bayarannya mereka menghafal surat Ar Rahman," ucap dia.
Berita Terkait
-
Hijrah Bacan Rilis Ulang Karya Mara Karma, Resesi Dunia
-
Perjalanan Spiritual Sunu Matta, Tuai Pro Kontra gegara Dipanggil Ustaz tapi Tetap Bermusik
-
Perjalanan Spiritual Caisar YKS: Pilih 'Berhenti' Hijrah dan Talak Istri demi Kembali Masuk TV
-
Perjalanan Spiritual Angelina Sondakh, Dijebak Jadi Mualaf hingga Kini Umrah Perdana
-
Bawa-Bawa Anak Jalanan saat Mundur, Gus Miftah Diprotes: Emang Kalau Dari Jalan Jadi Nggak Beradab?
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Bey Machmudin Pamit Tinggalkan Gedung Sate, Titip Pesan untuk Jajaran Pemprov Jabar
-
Dugaan Penyimpangan Seks Oknum Guru SD di Purabaya Sukabumi, Pelajar Jadi Korban Pedofilia
-
Polres Pangandaran Amankan Tiga Pengedar Obat Keras, Salah Satunya Ditangkap di Masjid
-
Disdikpora Cianjur: Sekolah yang Rusak Akibat Bencana Alam Diperbaiki Tahun Ini
-
Geledah Rumah Produksi Miras Oplosan, Polres Cianjur Amankan Satu Orang dan Puluhan Liter Alkohol Murni