SuaraJabar.id - Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin mengatakan bahwa jalur alternatif yang ada di kawasan Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor, hanya mengatasi sekitar 20 persen kemacetan di jalur utama Puncak Bogor menuju Kabupaten Cianjur.
"Solusi ini yang harus kita cari, jalur alternatif ini juga sama macet karena jalannya kecil. Harus ada pelebaran, itu butuh waktu yang cukup lama, dan tidak sampai 20 persen mengatasi solusi kemacetan," ujarnya kepada Antara saat memantau arus kendaraan di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Minggu (9/6/2019).
Ia menjelaskan, ada dua jalur alternatif dari Simpang Gadog untuk menuju Cisarua, Kabupaten Bogor, yakni Jalur Lingkar Selatan melalui Desa Gadog, dan Jalur Lingkar Utara melalui Desa Cipayung Girang. Tapi, kedua jalur tersebut sebagian besar belum layak dilalui kendaraan roda empat.
"Yang paling masuk akal jalur Puncak Dua mengatasi kemacetan di jalur Puncak ini," kata Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Ia mendesak Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera mewujudkan pembangunan jalur Puncak Dua, untuk mengatasi padatnya kendaraan di jalur Puncak Cisarua, Kabupaten Bogor.
Ade Yasin mengaku akan terus melobi pemerintah pusat untuk segera merealisasikan pembangunan Jalur Puncak Dua, yang membutuhkan biaya sekitar Rp1,2 triliun.
"Kami sudah menyampaikan saat pertemuan dengan Kementerian PUPR, saya menyampaikan bahwa hal yang kami segerakan dibangunnya jalur Puncak dua. Sebulan lalu bertemu, mereka minta kajian kembali," katanya.
Seperti diketahui, selesai pembebasan lahan untuk jalan yang panjangnya mencapai 46 kilometer ini, Kementerian PUPR sempat membangun sebagian jalan Puncak Dua pada 2015. Tapi proyeknya sempat terhenti lantaran ada perubahan Detil Engineering Design (DED) di tengah jalan.
Ia mengatakan, kemacetan di Jalur Puncak, Cisarua Bogor ini membuat warga sekitar menderita. Menurut dia, tak sedikit warga Puncak Cisarua yang justru tidak bisa bersilaturahmi lantaran macet di kawasan Puncak yang tak henti saat libur Lebaran.
Baca Juga: Bikin Semrawut, 500 PKL di Jalur Puncak Bogor Akan Direlokasi ke Rest Area
"Mereka menganggap kami hanya memfasilitasi pemudik dan wisatawan, sementara mereka sendiri tidak terfasilitasi untuk turun naik bersilaturahmi dengan keluarga. Inilah pentingnya kenapa saya mendorong jalur Puncak Dua," kata Ade Yasin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Drama Anak Mantan Kiper Persib di Kamboja: Bukan Korban TPPO, Tapi Scammer yang Cari Kerja Sendiri
-
Akhirnya! Setelah 256 Hari Menggantung, KPK Pastikan Panggil Ridwan Kamil Kasus Bank BJB
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi
-
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Irigasi Karawang