SuaraJabar.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat mencatat ada tiga sekolah menengah atas (SMA) negeri yang diminati masyarakat Kota Depok dari 13 SMA negeri yang ada di wilayah tersebut.
Ketiga SMA negeri yang diminati masyarakat tersebut ialah SMAN 1, 2, dan 3 Depok. Meski termasuk favorit di kota Depok, jumlah kuota bangku untuk tiga sekolah tersebut tetap tidak ada penambahan daya tampung.
"Meski ketiga sekolah itu banyak orangtua yang mendaftarkan anaknya, hanya ada 9 rombel (rombongan belajar atau kelas) tiap sekolah dengan 36 siswa per kelasnya. Tidak (ada tambahan) harus sesuai daya tampung sekolah," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Jawa Barat, Dadang Ruhiyat kepada Suara.com, Selasa (18/6/2019).
Dadang beralasan, tidak adanya tambahan daya tampung di tiga sekolah favorit tersebut karena keterbatasan sekolah yang ada di Kota Depok. Dia menyebutkan hanya ada 13 SMAN dengan jumlah ribuan siswa Depok yang lulus SMP.
"Tapi begini, SMAN atau SMKN di Depok hanyak 13 sekolah, dan jumlah keluaran atau lulusan SMP banyak, ditambah lagi penduduk (juga) banyak di Depok. Ini sangat terbatas sekali sekolah yang bisa menampung," jelasnya.
Menurutnya, PPDB dengan sistem zonasi pemerintah harus mengevaluasi dan mencari solusi yang sesuai. Terutama, kata dia, persoalan infrastruktur pembangunan sekolah negeri di tiap kota dan kabupaten yang harus merata.
"Sekolah favorit juga sama kasusnya di Bogor dan Bekasi. Solusinya infrastruktur sekolah harus diselsaikan baru sisitem zonasi dievaluasi. Daya tampung lebih banyak peminatnya, bisa 3 kali lipat dan banyak yang tidak sesuai harapan orangtua calon siswa SMAN dan SMKN," kata dia.
Ia menyebutkan, 17 SMA/SMK Negeri di Depok dapat menampung 5.406 siswa lulusan SMP, terdiri dari SMA 3.858 orang, dan SMK sebanyak 1.548 siswa.
Dengan total penampungan sebanyak 108 rombel (rombongan belajar) SMA dan 43 rombel SMK. Jadi, kata Dadang, setiap sekolah SMA dan SMK Negeri yang ada di Depok hanya menampung sembilan Rombel dan tidak boleh lebih
Baca Juga: Antrean Membludak PPDB, DPRD Kota Depok: Jumlah Sekolah Negeri Terbatas
"Kalau SMA dan SMK masing-masing rombel hanya boleh berisi 36 siswa," ujar Dadang, kepada Suara.com.
Dadang menuturkan, PPDB SMA/SMK Negeri tahuu 2019 hanya melalui tiga jalur meliputi, jalur zonasi, prestasi, dan perpindahan orangtua dari luar Kota Depok.
"Di mana seluruh jalur tersebut akan berlangsung pada waktu yang bersamaan selama sepekan," ulasnya.
Sama halnya dengan tingkat SMP, kata dia, ada beberapa jalur yang mendaftar melalui online, SMA/SMK Negeri pun juga begitu.
Apabila melalui sistem offline dapat mendatangi sekolah tujuan masing-masing pilihan pertama, dan atau yang menggunakan sistem online dapat mengunjungi laman PPDB Provinsi Jawa Barat.
“PPDB dari tahun ke tahun ada yang pakai online dan offline, kalau online melalui laman https://ppdb.disdik.jabarprov.go.id,” pungkas Dadang.
Berita Terkait
-
Antrean Membludak PPDB, DPRD Kota Depok: Jumlah Sekolah Negeri Terbatas
-
Antrean PPDB di Depok, Sekda: Jadi Bahan Evaluasi Dinas Pendidikan
-
Hari Kedua PPDB SMA di Depok, Masih Ada Orang Tua Datang Jam 2 Malam
-
Antrean SMA Negeri 1 Depok Membludak, Pantia: Orangtua Tak Tahu Cara Daftar
-
PPDB SMA di Depok, Calon Wali Murid SMA Ini Antre Sejak Jam 02.00 Pagi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
5 Spot Wisata Hits untuk Libur Sekolah dan Akhir Tahun 2025 di Cianjur
-
Dulu Meresahkan, Kini Joki Puncak Bogor Direkrut Polisi Jadi Pasukan Khusus Libur Nataru
-
Dedi Mulyadi Setop Izin Perumahan, Rudy Susmanto: Tak Bisa Serta-merta Dilakukan
-
Anggota DPD RI Apresiasi Danantara Akuisisi Hotel dan Real Estate di Makkah
-
Hingga 18 Desember 2025, BRI Group Telah Laksanakan 40 Aksi Tanggap Darurat di Daerah Bencana