SuaraJabar.id - Pemindahan narapidana kasus korupsi KTP elektronik (E-KTP) Setya Novanto (Setnov) dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung ke Rumah Tahanan (Rutan) Gunung Sindur Kabupaten Bogor Jawa Barat dinilai membuat narapidana di Sukamiskin menjadi lebih tertib.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Lapas Sukamiskin Tejo Harwanto seperti dilansir Antara pada Rabu (26/6/2019). Perubahan tersebut dikemukakan Tejo dengan mencontohkan saat para petugas di lapas hanya perlu sekali untuk memberikan instruksi karena para narapidana akan langsung mengerti.
"Misalnya cukup sekali menyampaikan tugas, mereka (narapidana) langsung ngerti, langsung melaksanakan," kata Tejo.
Menurut dia, narapidana lain takut akan diterpa hukuman serupa. Banyak narapidana yang meminta untuk tidak dipindahkan.
"Saya bilang yang memindahkan bukan kami, tapi saudara sendiri, kata saya ke mereka," kata dia.
Sebelumnya, Setnov dan istri kepergok berada di sebuah toko bangunan di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, berdasar sebuah foto.
Hal ini membuat mantan Ketua DPR itu dipindah ke Rutan Gunung Sindur yang mempunyai pengamanan ketat. Tejo mengatakan, narapidana selalu dinilai berdasarkan tingkah lakunya.
Pemindahan Novanto ke Gunung Sindur, kata dia, layak karena sudah memenuhi kriteria untuk ditempatkan di rutan yang maksimum setelah melakukan pelanggaran berat.
"Kami gak mau mereka pindah, tapi kalau mereka gak tertib terhadap aturan, mungkin tidak cocok di situ (Sukamiskin), mungkin cocoknya di yang maksimum atau super maksimum," kata Tejo.
Baca Juga: Setya Novanto Dijebloskan ke Lapas Gunung Sindur Agar Bertaubat
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemkumham) Jawa Barat, Liberti Sitinjak mengatakan keputusan pihaknya memindahkan Novanto tersebut akan menjadi alarm untuk warga binaan lain.
"Sudah tahu kan, Kalapas dan Kakanwil sama gila nya, yang memutuskan itu kami berdua, keputusannya hanya lima menit," kata Liberti.
Menurutnya keputusan pemindahan Novanto tersebut adalah tanggung jawab dirinya. Ia rela memutuskan hal itu dengan segala resikonya.
"Saya lebih baik lengser karena menjalankan aturan, daripada lengser karena menciderai amanah masyarakat," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Kemenkumham Sebut Setnov Bisa Dipindahkan Lagi ke Lapas Lain
-
Setya Novanto Dijebloskan ke Lapas Gunung Sindur Agar Bertaubat
-
One Men One Cell, Setya Novanto Syok Meringkuk Sel Rutan Gunung Sindur
-
Setnov Tepergok Pelesiran, Wiranto: Akan Dibangun Lapas di Pulau Terpencil
-
Dipindah ke Gunung Sindur, Kemenkumham Jamin Setnov Tak Bisa Lagi Pelesiran
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Transformasi Mengejutkan LIMA di Usia 20 Tahun, Apa Itu Filosofi Lima Jari?
-
Akhir Perjalanan 'Couple Goals' Jabar: Atalia dan Ridwan Kamil Sepakat Pisah Baik-Baik
-
5 Spot Wisata Hidden Gem dan Kuliner Viral di Subang untuk Libur Akhir Tahun 2025
-
Danantara dan BP BUMN Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Pengiriman 1.000 Relawan ke Provinsi Terdampak
-
BRI dan Danantara Terjunkan Relawan Tanggap Bencana BRI ke Sumatera