SuaraJabar.id - Bripka Rahmat Effendy tewas setelah ditembak oleh rekannya sendiri Brigadir RT di Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Korban merupakan anggota Ditlantas Polda Metro Jaya dan dikenal sebagai anggota yang disiplin.
"Keseharian yang bersangkutan, dia orangnya baik, disiplin," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisiaris Besar Polisi Made Agus kepada wartawan, Jumat (26/7/2019)
Agus menuturkan, korban bertugas di Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya. Rahmat sudah bertugas sejak tahun 2008 dan tak pernah memunyai sepak terjang buruk.
"Tidak ada, tidak ada catatan apa-apa, dia bagus kok," sambungnya.
Selain itu, Rahmat kata Agus, juga merupakan anggota Kelompok Sadar Kamtibmas (Pokdar Kamtibmas) di lingkungan tempat tinggalnya di Tapos, Depok.
"Sehari-hari menjaga lingkungan dan aktif untuk menjaga Kamtibmas di tempat dia tinggal," kata Made Agus.
Menurut Made Agus, korban pada Kamis (25/7/2019) tengah mengamankan pelaku tawuran berinisial FZ yang membawa celurit. Korban kemudian mengamankan FZ ke Polsek Cimanggis.
"Kemarin itu dia mengamankan pelaku tawuran sama barbuknya, dilaporkan ke Polsek Cimanggis. Nah setelah Polsek Cimanggis menerima, datanglah yang nembak ini intinya ingin agar permasalahannya dibina oleh orang tuanya. Namun oleh korban disampaikan agar melewati proses prosedur hukum yang berlaku, terjadilah emosi tinggi dan ditembak," imbuh Agus.
Untuk diketahui, Bripka Rahmat Effendi tewas setelah ditembak sebanyak 7 kali oleh rekannya sendiri, Brigadir RE. Bripka RE pun langsung tumbang dengan banyak luka ditubuhnya.
Baca Juga: Cerita Pilu Gadis Cantik di Jambi, Tewas Usai Tolak Cinta Tetangga
Brigadir RT tewas, Kamis (25/7/2019) malam setelah ditembak di ruang SPK, Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Bagian tubuh Bripka RE yang kena tembak di antaranya dada, leher, paha dan perut.
Berita Terkait
- 
            
              Almarhum Bripka RE Kagumi Kapolri, Kakak Kandung: Anak Kedua Namanya Tito
 - 
            
              Polisi Penembak Bripka RE Ditangkap Pakai Baju Preman, Digiring Provos
 - 
            
              Detik-detik Bripka RE Ditembak Mati, Ada Suara 4 Letusan Senjata
 - 
            
              Rekam Jejak Bripka RE Ditembak 7 Kali, Tewas di Tangan Rekan Sendiri
 - 
            
              Polisi Tembak Polisi, Istri Bripka RE: Pak Bangun Ini Hari Jumat
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Ada Apa? Dedi Mulyadi ke Ruang Kerja Kepala Kejari Purwakarta
 - 
            
              Gaji Tambang Cuma Rp80 Ribu Sehari? Dedi Mulyadi Beri Kompensasi 9 Juta
 - 
            
              Pertemukan 12 Negara, 4th IICF 2025 Pecahkan Rekor MURI untuk "Semarak Nandak Ondel-Ondel Betawi"
 - 
            
              3 Nyawa Melayang di Pendopo Garut: Kasus Pernikahan Anak Gubernur Jabar Mandek?
 - 
            
              Pakar ITB Ungkap Proses Rumit dan Mahal di Balik Sumber Air Industri AMDK