Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Rabu, 11 September 2019 | 17:01 WIB
KPAI Bekasi, DP3A, dan aparat kepolisian saat mendatangi rumah bocah FA di Bekasi. (Suara.com/Yacub).

"Ya maunya sih segera kelar urusannya, biar saya juga tenang," singkat Suparno.

Sementara itu, pemilik kontrakan yang ditempati IB dan keluarga, Sugeng mengaku jika keluarga IB sudah tidak lagi tinggal di kontrakannya.

Ia mengatakan jika keluarga FA telah tinggal di Majalengka, Cirebon setelah melakukan pemakaman di sana.

"Pas di sana tidak pulang lagi, nah kemarin hari Minggu sore ada teman orang tuanya datang ngambil perabotan rumah tangga, sekarang sudah kosong," tuturnya.

Baca Juga: Terganggu Teror dan Bully Di Medsos, Abdul Aziz Siap Lapor Polisi

Sebelumya, Kepala Unit Reskrim Pondok Gede, AKP Supriyanto mengatakan, FA tewas akibat penyakit tetanus. Hal itu didasarkan dari fakta-fatka yang ditemukan polisi melalui keterangan yang diberikan keluarga FA dan warga setempat.

"Kami mendapatkan laporan mengenai kabar viral bocah yang tewas di bully, sudah kami datangi lokasi kejadian dan memintai keterangan beberapa warga," kata Supriyanto, kemarin.

Ia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada bulan Agustus 2019 lalu. Saat itu, FA dan IB sedang bermain tak jauh dari rumah.

"FA jatuh dan mengalami sakit. Tak lama kemudian FA di rawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, kurang lebih empat hari," ujarnya.

Tim medis menyebutkan jika FA mengidap tetanus yang harus segera di tangani. Namun, keluarga dari FA telat membawanya sehingga FA meninggal dunia.

Baca Juga: Dulu Jadi Korban Bully di Sekolah, Lansia Tembak Musuhnya saat Reuni

Sejauh ini, Supriyanto mengaku belum mengetahui lebih dalam apakah FA telah mengidap penyakit tetanus sebelum jatuh ketika sedang bermain dengan teman-temannya atau setelah jatuh dan terluka.

Load More