SuaraJabar.id - Sudah seminggu terakhir, puluhan siswa Madrasah Diniyah (MD) Miftahul Insan di Kampung Cilangkap RT 09/02 Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi terpaksa belajar di masjid desa tersebut.
Mereka terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di masjid yang tak jauh dari sekolahnya, lantaran bangunan tempat mereka menuntut ilmu ambruk pada Senin (4/11/2019) lalu. Gedung madrasah tersebut ambruk pada Senin sore sekira pukul 16.30 WIB usai diterjang angin kencang.
Kepala MD Miftahul Insan Bendi menjelaskan, sebelum gedung sekolah tersebut ambruk, terdapat banyak sekali retakan pascagempa yang mengguncang Sukabumi beberapa waktu silam.
"Kalau retaknya itu sudah dari bulan lalu akibat gempa. Kalau ambruk sudah satu minggu akibat angin kencang. Siswa MD semuanya ada 50, dan siswa PAUD ada 20. Sekarang terpaksa belajar di masjid karena gedungnya ambruk. Waktu kejadian itu anak-anak sedang istirahat, jadi tidak ada korban," kata Bendi kepada Sukabumiupdate.com-jaringan Suara.com, Selasa (12/11/2019).
Baca Juga: Plafon Ruang Kelas Rusak Nyaris Ambruk, Guru Mengajar Pakai Helm
Selain gedung, sejumlah peralatan dan perlengkapan penunjang kegiatan belajar mengajar di madrasah juga ikut rusak tertimpa reruntuhan dinding yang ambruk.
"Sudah kami laporkan ke pihak desa tapi belum ada tanggapan. Saya berharap pemerintah bisa membantu membangun kembali bangunan sekolah ini," tandasnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Yunus menambahkan MD Miftahul Ihsan ini dibangun sekitar tahun 2015 dan sudah dua kali mendapat perbaikan, yakni tahun 2016 dan 2018 dengan bantuan CSR PT Indonesia Power dan donatur masyarakat.
Ia menilai keberadaan MD Miftahul Ihsan sangat penting untuk pendidikan agama anak-anak di Kampung Cilangkap.
"Di sini, kalau anak-anak kecil mau sekolah PAUD dan MD jauh, jadi dibangunlah MD Miftahul Insan ini. Kami harap pemerintah bisa segera membantu perbaikan sekolah ini," katanya.
Baca Juga: PAUD yang Dulu Diresmikan Jokowi Ambruk, Siswa Belajar di Luar
Berita Terkait
-
Takut Atap Kelas Roboh, Guru SMP Ini Mengajar Gunakan Helm Full Face
-
PAUD yang Dulu Diresmikan Jokowi Ambruk, Siswa Belajar di Luar
-
Polda Jatim Dalami Dugaan Korupsi Insiden Ambruknya Atap SD Gentong
-
Terkendala Aturan, Renovasi SDN Gentong Bisa Dimulai 2020
-
Lagi, Atap SD di Kabupaten Ponorogo Ini Nyaris Ambruk
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
-
5 Rekomendasi HP Murah RAM 8 GB: Harga Sejutaan, Terbaik di Kelasnya
-
Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
-
Mesin Lebih Besar, Bodi Lebih Kecil, Harga Lebih Murah: Perbandingan Aerox Alpha vs QJMotor AX200S
-
Nick Kuipers Resmi Tinggalkan Persib, Lanjut Karier ke Eropa atau Persija?
Terkini
-
Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat
-
Modus Baru Peredaran Narkoba Terbongkar di Bandara SIM, AG Asal Bogor Bawa 1 Kg Sabu
-
Ricuh! Acara Masak Besar Bobon Santoso di Bandung Panen Copet, Jurnalis Turut Jadi Korban
-
Ada Apa dengan Pekerja KAI? SP-KAI Bongkar Isu Kesehatan dan Keadilan di Depan DPR RI
-
BNI Gandeng BUMDes Yogyakarta untuk Perkuat Ketahanan Pangan dan Pemerataan Ekonomi Desa