SuaraJabar.id - Wacana penerapan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) di Jalan Margonda Kota Depok oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) pada tahun depan dinilai tidak tepat.
Sebab, masih banyak infrastruktur di Jalan Margonda yang harus dibenahi. Hal tersebut disampaikan Kasatlantas Polrestro Depok Kompol Sutomo.
"ERP dari (Polrestro Depok) kami belum pernah rapat tuh. Enggak tepat kalau (ERP) diterapkan di Jalan Margonda. Karena masih harus dibenahi infrastruktur Jalan Margonda, " kata Sutomo di Jalan Margonda Depok pada Rabu (27/11/2019).
Sutomo menyebut, pembenahan infrastruktur di Jalan Margonda harus dilakukan karena kenyataannya masih banyak trotoar yang rusak atau bolong-bolong. Menurutnya, hal itu perlu diperhatikan, jika BPTJ mau menerapkan jalan berbayar untuk mengatasi kemacetan di Jalan Margonda .
Baca Juga: Bekasi Batal Terapkan Jalan Berbayar ERP Tahun Depan
"ERP belum tepat, karena infrastruktur masih kurang. Kita lihat jalanan di wilayah Tangerang Selatan itu bagus infrastrukturnya. Perlu dicontoh," kata dia.
Berdasarkan data Satlantas Polrestro Depok, kendaraan yang melintas Jalan Margonda Depok perjam sekitar 4.500 unit kendaraan. Jumlah tersebut berdasar penghitungan, ketika jam sibuk berangkat kerja.
"Tidak ada penataan Jalan Margonda (tidak tepat ERP). Data kendaraan yang melintas per jam 4.500 (unit) pada jam 06.00 WIB dan 07.00 WIB," kata Sutomo.
Sementara, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan rencana penerapan sistem ERP di Jalan Margonda oleh BPTJ masih sebatas wacana. Idris bahkan menyatakan masih fokus dan berkonsentrasi pada pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) yang termasuk proyek transportasi prioritas skala nasional.
"Masih wacana, belum ada pemberitahuan informasi secara resmi ke kita (Pemkot Depok) dari BPTJ. Kami masih fokus soal konsen masalah pembangunan LRT, di Cibubur, nanti kita ingin connect dengan MRT yang direncanakan, ada di beberapa titik Kota Depok," ucap Idris.
Baca Juga: Ngotot ERP Diterapkan 2020, BPTJ: Ganjil Genap Tak Boleh Kelamaan
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Ternyata Ini Alasan Heru Budi Belum Menerapkan Kebijakan Jalan Berbayar di Jakarta
-
Cuma Ganti Nama Raperda, Pemprov DKI Mulai Bahas Lagi Rencana Jalan Berbayar
-
6 Bulan Berturut: Biskita Trans Depok Beroperasi dengan Tarif Nol Rupiah
-
Pemkot Depok Berdayakan Kaum Perempuan Kepala Keluarga Lewat Usaha Mandiri
-
Kawasan Puncak Bogor Bakal Dipenuhi Warga Jabodetabek Usai Lebaran
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Rooms Inc d'Botanica Bandung Ikut Semarakkan Program Akhir Tahun Artotel Wanderlust Bertajuk "Serenata Akhir Tahun"
-
Miris! Pelajar SMA Cianjur Jadi Kurir Narkoba Internasional, Raup Untung Puluhan Juta
-
Lari Sambil Donasi, OPPO Run 2024 Kumpulkan Dana untuk Pemberdayaan Disabilitas
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024