SuaraJabar.id - Pria paruh baya bernama Sutarma (74) ditemukan tewas disengat tawon Ndas atau hewan jenis Vespa Affinis di Kampung Kedung Bikor RT 01 RW 08 Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/12/2019) lalu.
Berdasarkan keterangan warga, korban diserang tawon ketika ada pihak yang ingin mengevakuasi sarangnya.
"Sementara tawon sudah dievakuasi oleh Disdamkar Kabupaten Bekasi," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi, AKP Sunardi, Selasa (17/12/2019).
Secara terpisah, Komandan Regu Tim Evakuasi dan Penyelamatan pada Disdamkar Kabupaten Bekasi, Adhi Nugroho, mengatakan saat itu korban menjadi amukan tawon Ndas.
"Korban saat itu sedang lewat dan tidak tahu kalau ada evakuasi sarang tawon," ujar dia.
Adhi menuturkan, awalnya sarang tawon itu berada di atap rumah Sukari (60). Saat itu juga, pemilik rumah berusaha mengevakuasi keberadaan sarang tawon. Rupanya aksi Sukari membuat seluruh tawon itu keluar.
Kemudian korban Sutarma yang tengah melintas di dekat rumah Sukari, malah menjadi amukan seluruh tawon tersebut. Pemilik rumah berhasil menyelamatkan diri.
"Tapi Sutarma langsung diserang tawon tanpa bisa menghindar," ujarnya.
Adhi mengatakan ada sebanyak 50 titik sengatan disekujur tubuh korban.
Baca Juga: Anggota Polda DIY Jadi Korban Tewas Polisi Tersambar Petir di Pasuruhan
"Di bagian badan dan tangan ada 30 titik sengatan dan 20 titik di kakinya," kata dia.
Warga yang melihat korban diserang hewan Vespa Affinis itu langsung mengevakuasi ke rumah sakit terdekat. Namun, kata Adhi, nyawa korban tak bisa ditolong lagi.
"Korban akhirnya meninggal dunia," jelasnya.
Atas kejadian itu, kata Adhi, warga langsung melaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi untuk mengevaluasi keberadaan sarang tawon.
"Kami langsung telusuri lokasi kejadian dan berhasil mengevakuasi keberadaan sarang tawon," pungkasnya.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri