SuaraJabar.id - Jumlah titik yang mengalami banjir dan longsor sejak awal tahun 2020 di Kota Depok, hingga saat ini masih terus dilakukan pendataan. Untuk saat ini, Pemkot Depok mencatat ada 87 titik dengan kerugian sementara tercatat mencapai Rp 9 miliar.
Meski begitu, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku belum melakukan pendataan hingga 100 persen dari semua titik bencana yang ada di Kota Belimbing tersebut.
"Kami baru hitung 50 persen dari total 87 titik bencana dan itu sudah mencapai Rp 9 miliar," katanya usai Rapat Paripurna DPRD di Gedung DPRD Kota Depok pada Senin (6/1/2020).
Selain korban materiil, Idris mengatakan bencana longsor di Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere juga menelan korban meninggal dunia sebanyak tiga orang dan korban luka satu orang.
Untuk proses pemulihan pascabencana, Idris mengatakan ada sejumlah hambatan untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat banjir dan longsor di Kota Depok. Salah satunya, pengadaan barang dan jasa melalui lelang yang membutuhkan waktu lebih lama.
"Misalnya, kalau kita mau membenahi bencana longsor seperti penurapan yang memakan anggaran lebih dari Rp 1 miliar, harus dilelang. Nah itu yang sedang kami komunikasikan ke Kementerian Dalam Negeri, kalau bisa enggak usah lelang, biar cepat dikerjakan," ujarnya.
Idris menyebut, pihaknya mengandalkan biaya tidak terduga (BTT) dari APBD 2020 sebesar Rp 104 miliar lebih untuk pemulihan pasca bencana banjir dan longsor di Kota Depok. Pemkot Depok, kata dia, akan meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk memasukkan Kota Depok ke dalam daerah status tanggap darurat bencana.
Agar Pemprov Jabar dapat membantu penanggulangan bencana di Kota Depok melalui BTT Pemprov Jabar.
"Kita sudah minta supaya dikeluarkan SK Gubernur tentang penetapan daerah tanggap darurat bencanabanjir dan longsor, supaya penggunaan dana BTT APBD Pemprov Jabar bisa membantu Kota Depok," harapnya.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Depok Minta Banjir Jabodetabek Ditangani Kementerian Khusus
Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok Denny Romulo menyebutkan, data yang berhasil mereka himpun dari 87 titik bencana di Kota Depok mulai 01 Januari 2020.
Dari data itu kata dia, terdapat 29 kelurahan di 11 kecamatan se-Kota Depok.
"Ada sebanyak 1306 KK dan 2976 jiwa yang terkena dampak banjir dan longsor se-Kota Depok," katanya.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Imbas Kebanjiran, Ketua KPU Depok: Kami Berharap Direlokasi ke Gedung Baru
-
Jalan Raya Pitara Depok Rawan Longsor, Truk Muatan Besar Dilarang Melintas
-
Makam Warga di Depok yang Tertimbun Longsor Dievakuasi ke TPU Milik Pemkot
-
3 Warga Depok Tewas Tertimbun Longsor Saat Tidur, 4 Lainnya Alami Luka
-
Hujan dan Angin Deras Terjang Depok Sebabkan Longsor di Kawasan Perumahan
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesaksian Mengerikan Saksi Penemuan Mayat Pria di Tol Jagorawi KM 30 Citeureup Bogor
-
Jalur Lintas Selatan Garut Lumpuh Total: Longsor Besar Tutup Jalan Pakenjeng-Bungbulang
-
Festival Tahunan SHINsational Day 2025, Hadirkan Kuliner, Musik dan Budaya Korea
-
Jembatan Putus Total! Akses Warga Terisolir di Sukabumi Selatan Setelah Banjir Bandang Menerjang
-
Bocimi dan Parungkuda Kritis! Ini Peta Rawan Macet Nataru 2026 yang Diantisipasi Kemenhub