Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Minggu, 19 Januari 2020 | 21:00 WIB
Salah satu titik jalan rusak di Jalan Joyomartono, Bekasi Timur. Kondisi ini dikhawatirkan akan menimbulkan kecelakaan lalu lintas, mengingat jalan ini merupakan wilayah padat karena menuju gerbang tol Bekasi Timur. [Suara.com/M Yacub]

Saat ini, kata dia, pemerintah sedang melakukan pendataan dan akan dilakukan penangan dijalan berlubang tersebut. Misalnya, di ruas jalan protokol bisa ditemukan di Jalan Chairil Anwar dan Jalan Joyomartono, kerusakan rata-rata ditimbulkan karena tergenang air hujan dan beban jalan karena sering dilintasi kendaraan berat.

Alhasil, permukaan menjadi tidak rata dan menimbulkan lubang antara 10-20 centimeter. Akibatnya, jalan berlubang itu sangat membahayakan pengendara yang melintasi jalan tersebut.

Alasan lainya, jalan di Kota Bekasi yang terus mengalami kerusakan disebabkan kemiringan tanah dari bibir pantai hingga Kota Bekasi hanya dua derajat. Dengan kemiringan itu membuat wilayahnya menjadi rawan banjir. Ditambah mayoritas jalan didominasi oleh jalan aspal yang akan mudah rusak jika sering terendam air.

"Itu sebabnya, ketika satu titik diperbaiki, akan muncul kerusakan di titik lain terutama saat musim hujan seperti saat ini,” jelasnya.

Baca Juga: Hallo Warga Bekasi, Waspada Banjir Lagi Sampai Maret 2020

Untuk itu, kata dia, pemerintah sedang mencari metode perbaikan dan menyiapkan perbaikan menyeluruh setelah memasuki musim kemarau mendatang. Karena perbaikan sangat efektif saat tidak hujan.

"Hingga saat ini baru ada 10 titik jalan rusak, tapi kami masih mengindentifikasi jalan rusak di Bekasi."

Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah

Load More