SuaraJabar.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi dikabarkan menganggarkan dana tak terduga yang digunakan untuk rehabilitasi sekolah negeri dan swasta senilai Rp 9,9 milar untuk pascabanjir yang terjadi awal tahun ini.
Namun, DPRD Kota Bekasi belum mengetahui besaran dana tersebut. Ketua Komisi IV Sardi Effendi mengungkapkan, pihaknya baru sebatas mengetahui dana tak terduga yang dikucurkan Pemkot Bekasi senilai Rp 6,7 miliar.
Dana tersebut berasal dari BPBD sebesar Rp 723 juta, Dinas Sosial Rp 1,9 miliar, Dinas Pemadam Kebakaran Rp 1 miliar, Dinas Lingkungan Hidup Rp 1,3 miliar dan Dinas BMSDA Rp 1,7 miliar.
Sementara, Disdik belum memunculkan alokasi dana tersebut. Namun belakangan, diketahui Disdik Kota Bekasi akan menggelontorkan dana tak terduga dalam jumlah yang banyak.
"Disdik belum menyampaikan RKA tekait dana tak terduga tanggap darurat. Bagaimana dewan bisa mengawasi? Disdik sendiri yang punya perencanaan tanpa melibatkan DPRD," kata Sardi saat dihubungi pada Minggu (12/1/2020).
Namun, Sardi enggan menggubrisnya meski Komisi IV tidak dilibatkan dalam penganggaran tersebut. Hanya saja, Sardi menegaskan, Disdik harus berani mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran rehabilitasi secara taktis.
"Belum ada rapat terkait biaya tak terduga tersebut. Apalagi mau dibelanjakan mebeuleir, harus dipertanyakan, sekolah mana saja yang mau dibelikan terkena dampak banjir? Data sekolah yang terkena banjir saja tidak ada. Jadi biarkan Disdik bertanggung jawab terkait biaya tak terduga tersebut," tegas Sardi.
Politisi PKS ini juga menyesalkan Disdik yang kurang aktif dalam membangun komunikasi dengan Komisi IV sebagai mitra kerja. Mengenai rencana rehabilitasi sekolah terdampak banjir, menurut Sardi, eksekutif harus memberikan informasi agar DPRD dapat mengawasi implementasi penggunaan anggarannya.
"DPRD belum pernah diberikan draf terkait penggunaan anggaran tersebut. Padahal pascabanjir, Disdik Kota Bekasi mencatat adanya kerugian," katanya.
Baca Juga: Cikarang Rawan Banjir, Bekasi Berstatus Siaga Bencana Sampai 31 Mei 2020
Sebagai informasi, gelontoran dana tidak terduga dialokasikan sebesar Rp 9,9 miliar, rencananya akan dibelanjakan meliputi;
Bantuan untuk sekolah swasta (TK swasta SD, SMP serta SMK Swasta) sebesar Rp 3.492.155.000. Diantaranya adalah;
- Meja rusak 1.600
- Kursi siswa 2.288
- Meja guru 136
- Kursi guru 136
- Lemari 79
- Papan tulis 14
Bantuan untuk sekolah negeri sebesar Rp 6.553.520.000 diantaranya adalah;
- Kursi siswa 3.368
- Meja guru 330
- Kursi guru 223
- Lemari 131
- Papan tulis 11
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027