SuaraJabar.id - Warga Tionghoa Kota Cirebon resah lantaran pemakaman China di wilayah tersebut terus menerus dibongkar dan berubah fungsi menjadi bangunan tempat tinggal. Fenomena tersebut terjadi di dua kompleks bong yang berada di Kawasan Penggung, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, yakni Ku Tiong dan Sin Tiong.
Sesepuh warga Tionghoa di Cirebon Indrawati mengungkapkan, peristiwa tersebut setidaknya sudah terjadi dalam jangka waktu lima tahun terakhir.
"Setiap tahun pasti ada pembongkaran. Ini sudah berlangsung lebih dari lima tahun," katanya seperti diberitakan Ayocirebon.com-jaringan Suara.com pada Selasa (4/2/2020).
Indrawati menyesalkan peristiwa tersebut, karena sudah ratusan bong yang menjadi korban. Penyesalan semakin bertambah karena bong tersebut dibongkar dan digantikan bangunan. Meski kini bong tersebut telah beralih fungsi sebagai ruang terbuka hijau (RTH), tindakan yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab itu telah menyebabkan kerusakan.
"Kami sedih dan menyesali setiap kali ada pembongkaran makam," ujarnya.
Sejak kejadian tersebut mencuat, Indrawati mengaku telah memindahkan pekuburan keluarganya ke Kota Karawang. Langkah tersebut dilakukan karena cemas, jika peristirahatan terakhir leluhur maupun anggota keluarganya diusik.
Lebih lanjut, dia menyebut, Warga Tionghoa sendiri menghadapi keterbatasan lahan untuk pemakaman. Praktik pembongkaran bong menambah rumit situasi.
"Ya, kami juga menghadapi kendala lahan yang terbatas untuk pemakaman. Makanya pilih ke kota lain," cetusnya.
Diakuinya, kejadian tersebut sebenarnya telah dilaporkan kepada Pemkot Cirebon. Namun, meski sempat ada penjatuhan sanksi hukum bagi pelaku pembongkaran, nyatanya praktik tersebut masih berlanjut.
Baca Juga: Makam Warga di Depok yang Tertimbun Longsor Dievakuasi ke TPU Milik Pemkot
Indrawati mengaku, nyaris kelelahan menghadapinya karena seolah tanpa tindak lanjut berarti dari otoritas setempat. Dia menyayangkan perbuatan oknum tak bertanggung jawab yang memilih membongkar bong demi keuntungan pribadi.
"Ada yang mencari keuntungan dengan menjual lahan bekas makam. Kadang di dalam makam juga ada benda berharga (yang dicuri)," tuturnya geram.
Praktik penjualan lahan diduga menjadi tujuan utama yang dikejar oknum tak bertanggung jawab yang membongkar bong. Warga Tionghoa lainnya, Samsul menyatakan, bong kini tak seperti bong di masa silam.
"Kalau makam zaman dulu mungkin bisa ditemukan banyak barang berharga. Kalau makam yang sekarang-sekarang ini sudah tak seberapa (harta benda yang disertakan pada jenazah), jadi yang utama adalah praktik penjualan lahannya," katanya.
Lebih lanjut, dia meminta Pemkot Cirebon tegas bertindak. Bukan karena telah melanggar regulasi terkait RTH yang ditetapkan terhadap fungsi bong. Sebab, tindakan alih fungsi RTH di atas lahan bong menjadi bangunan tidak dapat dibenarkan.
"Kami ngikut aturan ketika bong dijadikan RTH. Sekarang malah didirikan bangunan, Pemda harus aktif dan tegas kasih sanksi," katanya.
Berita Terkait
-
Dirindukan dalam Mimpi, Anak Bongkar Makam, Mayat Ibunya Dibawa Pulang
-
Hari Ini, Polisi Bongkar Makam Mayat Bayi Korban Penganiayaan Ayah Kandung
-
BPN Minta Makam KPPS Dibongkar, Bima Arya: Harus Hati-hati Disikapi
-
Makam Tertua Se-Asia Tenggara di Aceh Dibongkar Pelaku Misterius
-
Demi Proyek Tol Desari, Ratusan Makam di Depok Dibongkar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras
-
Mitra MBG Disentil Keras, Diwajibkan Sumbang 30 Persen Laba untuk Sekolah
-
Minggir Dulu Lembang! Ini 4 Surga Wisata Alam Kabupaten Bandung Selatan untuk Healing Akhir Tahun
-
AgenBRILink Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Masyarakat di Perbatasan