SuaraJabar.id - Seorang lelaki paruh baya berinisial CS (53) ditangkap polisi lantaran dianggap telah meresahkan warga Tasikmalaya, Jawa Barat lewat berita bohong alias hoaks pembunuhan terhadap siswi SMP yang organ tubuhnya dicuri.
"Sudah kami tangkap salah satu pelaku yang diduga membuat dan menyebarkan hoaks," kata Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Anom Karibianto kepada wartawan di Tasikmalaya, Kamis (6/2/2020).
Ia menuturkan, polisi sebelumnya menelusuri pembuat dan penyebar informasi bohong tentang penyebab kematian siswi di gorong-gorong sekolah, Senin (27/1) yang menyebabkan warga resah, bahkan banyak siswa tidak mau sekolah.
Polisi, lanjut dia, akhirnya berhasil mengetahui keberadaan pelaku lalu menangkapnya di Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kamis.
"Akibat informasi tidak benar itu warga Kota Tasikmalaya menjadi resah," ucapnya.
Ia menyampaikan, pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan hukum lebih dalam oleh tim Satuan Reskrim Polresta Tasikmalaya, termasuk untuk mengungkap tujuan menyebarkan kabar bohong itu.
Hasil pemeriksaan sementara, kata Anom, pelaku mendapatkan informasi tentang temuan seorang siswi tewas di gorong-gorong depan sekolah, kemudian pelaku mengubah narasi pesan yang diterimanya itu akibat dibunuh dan diambil organ tubuhnya.
"Pelaku ini menambahkan narasi bahwa korban dibunuh dan organ dalamnya diambil, kemudian Informasi ia sebarkan melalui Facebook," tuturnya.
Ia menyampaikan, perbuatannya itu akan dikenakan Pasal 14 ayat 2 dan Pasal 15 KUHP dengan ancaman kurungan dua sampai 10 tahun penjara.
Baca Juga: Bohongi Ibu karena Takut Dimarahi, Siswi SMP Ngaku Diculik 6 Pria Bertopeng
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu teliti dan tidak langsung mudah percaya terhadap informasi yang tersebar di media sosial sebelum dikonfirmasi ke pihak yang dapat dipertanggungjawabkan informasinya.
"Kalau dapat informasi bisa konfirmasi dulu, atau konfirmasi ke polisi sehingga tidak menimbulkan kegaduhan," katanya.
Terkait perkembangan hasil penyelidikan kasus siswi tewas di gorong-gorong depan sekolah itu, kata Anom, masih dalam tahap pemeriksaan saksi dan menunggu hasil autopsi dari tim forensik Polda Jabar.
"Belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban, apakah karena tindak pidana atau bukan," ujar Anom.
Berita Terkait
-
Sebut Virus Corona Masuk ke Balikpapan, Dua Warga Ditangkap
-
Marak Berita Tak Benar Soal Corona, Mahasiswa Indonesia di Wuhan Ketakutan
-
Kucing dan Anjing Dilempar dari Gedung Gara-gara Hoaks Virus Corona
-
CEK FAKTA: Benarkah 5 Pasien Terduga Virus Corona, 1 Meninggal di Semarang?
-
Isu Mau Digantikan Ahok, Wapres Maruf: Ulah Orang Tak Puas Politik Pemilu
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
BRI: KIK EBA Syariah BRI-MI JLB Diharapkan Mampu Akselerasi Pertumbuhan Keuangan Syariah Indonesia
-
Depok Lawan Predator! Dinkes Bekali Nakes Jurus Khusus Tangani Korban Kekerasan dan TPPO
-
Gedung Sate Ganti Wajah ala Candi Rp3,9 Miliar
-
Tega Sunat Dana Pelajar, Kasus Korupsi PIP SMAN 7 Cirebon Resmi ke Meja Hijau
-
5 Fakta Mencekam Pesawat Jatuh di Karawang: Mesin Mati di Ketinggian 5.500 Kaki, Pilot Lakukan Ini