SuaraJabar.id - Idayanto, seorang staf wakil kepala sekolah SMA Negeri 12 Kota Bekasi dikenal sebagai guruh galak disekolahnya. Bahkan para murid menyebut dia sebagai guru killer.
Idayanto bekerja di SMA Negeri 12 Kota Bekasi sejak 2005. Kemarin aksi Idayanto viral karena gebuki lima siswanya secara bertubi-tubi.
Salah salah satu murid SMA Negeri 12 Kota Bekasi yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa Idayanto terkenal guru killer, bahkan menyebalkan di kalangan siswa setempat. Menurutnya, kekerasan Idayanto terhadap siswa bukan kali pertama sejak videonya viral pada, Selasa (11/2/2020) lalu.
“Pak Iday memang begitu suka marah-marah, guru nyebelin, seram juga. Banyak yang takut siswa,” kata pelajar berkelamin laki-laki ini kepada Suara.com, Kamis (13/2/2020) di SMA Negeri 12 Kota Bekasi.
Ia bercerita, jika dikelas Idayanto menerangkan pelajaran layaknya guru biasa. Namun, jika murid di kelas melakukan kesalahan bukan saja dengan bimbingan, melainkan dengan kekerasan.
“Misalnya lempar pulpen, ya intinya tidak pakai mulut ada saja barang yang dilempar,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua OSIS SMA Negeri 12 Kota Bekasi, Muhamad Altafrafif (17) membenarkan jika Idayanto terkenal dengan sikap temperamental terhadap siswa. Namun, sikap emosional yang meledak-ledak itu terjadi karena ada pemicunya.
“Memang si guru itu salah, cuman karena pemicunya dari siswanya itu sendiri, misalnya contoh terlambat dan nggak pakai atribut lengkap,” ujar Rafif.
Rafif berharap agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi di SMA Negeri 12 Kota Bekasi. Ia tidak menginginkan para siswa untuk terlarut jauh membahas Idayanto.
Baca Juga: Kasus Guru Pukuli Murid, KPAI akan Sambangi SMAN 12 Kota Bekasi
"Saya berharap ke depannya tidak ada apa-apa lagi. Tidak ada kekerasan lagi kasus itu sudah diurus sama ke berwenang, tugas kita belajar dan ngikuti proses belajar di sekolah,” tutur Rafif.
Di tempat yang sama, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 12 Kota Bekasi, Ade Saeful Bahri mengatakan jika Idayanto saat ini telah dirumahkan sementara. Hal itu sebagai upaya merelaksasi diri antara Idayanto dengan para siswa.
“Untuk sementara oleh Bu Kepsek sudah dirumahkan dulu. Jabatannya juga telah di non jobkan di sekolah. Ini sekarang masih berjalan dan masih kita berdiskusi dengan perwakilan Dirjen Kemendikbud dan Disdik Kota Bekasi,” imbuhnya.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
Guru SMAN 12 Bekasi Gebuki Murid, KPAI Salahkan Kepala Sekolah
-
Kasus Bullying Siswa SMP di Malang, KPAI Minta Hak Rehabilitasi Anak
-
KPAI Kecam Prostitusi Anak di Kafe Khayangan di Penjaringan
-
Kasus Pencabulan 11 Bocah di Tulungagung, KPAI Desak Pelaku Ditempel Chip
-
Kasus Siswi yang Diduga Tewas Bunuh Diri di Sekolah, KPAI Buka Suara
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Duel Parang Maut di Jasinga: WS Tewas dengan Luka 20 Cm Tembus Paru-paru, AF Jadi Tersangka
-
Kematian WS: Dari Ejekan di Lapangan Bola Jasinga, Berakhir Maut di Ujung Parang
-
IHR-Merdeka Cup 2025, Penonton Bakal Nikmati Kejuaraan Berkuda di Track Tepi Pantai Pangandaran
-
Dari Kurir Jadi Juragan! Dua Warga Bandung Raup Omzet Ratusan Juta
-
KRL Lumpuh Total Dihantam Gempa Bekasi: 5 Fakta Menegangkan di Balik Normalisasi Cepat