SuaraJabar.id - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa bermagnitudo 3,7 yang terjadi di Purwakarta, Jawa Barat pada Rabu (11/3) malam bisa saja berdampak merusak karena sangat dangkal.
"Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan, tapi sejarahnya pernah terjadi gempa merusak di wilayah tersebut," kata Daryono yang dihubungi di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (12/3/2020).
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa terjadi pada pukul 21.41.33 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,7. Episenter terletak pada koordinat 6,72 LS dan 107,31 BT tepatnya berlokasi di Waduk Cirata dengan kedalaman dua kilometer.
Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) dan berdasarkan laporan dari masyarakat, menunjukkan gempa dirasakan di Cirata dan Plered, Kabupaten Purwakarta dengan Skala Intensitas III MMI. Warga merasakan guncangan seperti ada truk berlalu hingga menyebabkan warga berlarian ke luar rumah.
Sementara itu gempa dirasakan juga dilaporkan dirasakan terjadi di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, dengan Skala Intensitas II MMI. Di wilayah tersebut warga hanya merasakan goyangan lemah.
Baca Juga: Korban Gempa Sukabumi Menderita, Tidur di Emperan, Butuh Terpal
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya yang sangat dangkal hanya dua kilometer, diyakini bahwa gempa tersebut merupakan gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.
Dengan episenter gempa yang terletak di Waduk Cirata, maka diyakini bahwa yang menjadi pembangkit gempa adalah Sesar Cirata di Waduk Cirata.
Hasil kajian yang dilakukan oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa kegempaan mikro di wilayah Cirata memiliki kedalaman sangat dangkal kurang dari 10 kilometer dengan mekanisme sumber gempa yang didominasi oleh sesar naik.
Wilayah antara Cianjur dan Purwakarta termasuk daerah rawan gempa. Sejarah gempa merusak yang pernah terjadi di wilayah ini adalah Gempa Cianjur 1834 dan Gempa Purwakarta 1862.
"Menarik karena pusat gempa dekat dengan Bandung dan sebelumnya terjadi gempa di Sukabumi, meski sumber gempanya berbeda," tambah dia.
Baca Juga: Gempa Sukabumi, 664 Rumah di Bogor Hancur, Sekolah Ambrol
Berita Terkait
-
Korban Gempa Sukabumi Menderita, Tidur di Emperan, Butuh Terpal
-
Gempa Sukabumi, 664 Rumah di Bogor Hancur, Sekolah Ambrol
-
22 Sekolah Rusak karena Gempa Sukabumi, Tapi Masih Bisa Buat Belajar
-
Ridwan Kamil ke Warga Sukabumi: Awas Gempa Susulan
-
Kondisi Terkini di Sukabumi usai Diguncang Gempa 5,0 Magnitudo
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
Pilihan
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
Terkini
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki
-
Selamatkan Jurnalis! DPR RI Desak Pemerintah Buat Platform Digital 'Made in Indonesia'
-
BRI Kucurkan Dana ESG untuk Energi Terbarukan dan Pembiayaan Hijau