SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi keluhan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi terkait dana fiskal pembagian pajak yang tidak merata. Keluhan itu dilontarkan Rahmat karena dana fiskal yang didapat Kota Bekasi lebih rendah dari Tasikmalaya.
Merespon hal tersebut, Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan setiap daerah harus mengajukan anggaran yang diminta. Jika tidak meminta maka secara otomatis tidak akan diberikan.
“Kalau namanya anggaran itu di mana yang minta, kadang-kadang sering tidak diminta. Jadi tidak bisa otomatis dikasih kalau tidak ada permintaan ya tidak ada pengabulan,” ujarnya di Gedung Sate Bandung, Kamis (12/3/2020)
Emil juga menyebut, pemerintah daerah yang telah melakukan permohonan anggaran harus mengawal permohonan tersebut dengan baik. Dia juga mengungkapkan karena permohonan anggaran tidak hanya menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
“Yang namanya memohon harus dikawal, ada yang sudah memohon tapi tidak dikawal, seolah-olah mengajukan input selesai."
Ia juga mengatakan, terkait permohonan anggaran, pemerintah daerah harus melobi pihak DPRD. Dan harus tetap dilakukan pengawalan terhadap permohonan dana tersebut.
“Kan namanya anggaran itu harus melobi DPRD, bukan hanya wewenang dari pemerintah provinsi (karena) setengahnya kewenangan DPRD. Jadi mungkin Kota Bekasi kurang melobi DPRD-nya pada saat pengawalan, sehingga diakhir dari proses APBD-nya tidak menghasilkan input yang selama ini diharapkan,” katanya.
Selain itu, dia juga mengingatkan agar pihak pemerintah daerah berintrospeksi, jangan sampai proses pengajuan tidak sesuai dengan prosedur dan pengawalan yang baik. Ia mengatakan tidak perlu membandingkan dana yang didapat dengan daerah lain, seperti Tasikmalaya.
“Mungkin Tasik lebih mengawal, jadi bukan jangan membandingkan dari apa yang ujungnya, justru tolong introspeksi daerah yang merasa kurang jangan-jangan tidak melakukan prosedur yang semestinya,” ujarnya.
Baca Juga: KRL Bogor Risiko Tular Corona, Ridwan Kamil: Pasien 01 Tertular di Mana?
Untuk diketahui, sebelumnya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyindir Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil perihal pembagian dana fiskal atau bagi hasil pajak yang tidak adil. Pada tahun 2020, Kota Bekasi hanya mendapat dana Rp 140 miliar, sedangkan Tasikmalaya mendapat Rp 740 miliar.
Rahmat menilai, bantuan fiskal dari Pemprov Jabar kepada Kota Bekasi tidak sebanding dengan yang diberikan kepada Tasikmalaya.
“Bagi kita ini tidak adil, padahal sumbangsih Kota Bekasi ke Jabar lebih dari Rp 3 triliun,” ungkap Rahmat usai Rapat Paripurna Istimewa, Selasa (10/3/2020) kepada wartawan.
Sejauh ini, Rahmat mengaku telah membuka komunikasi dengan Gubernur Ridwan Kamil. Protes dengan bantuan Fiskal 2020 sebesar Rp 148 miliar, pada tahun 2021 mendatang Rahmat mengajukan sebesar Rp 400 miliar lebih.
“Semoga Gubernur (Jabar) menyetujui, begitu juga dengan DPRD (Jabar)-nya harus menyetujui juga,” tuturnya.
Kontributor : Emi La Palau
Berita Terkait
-
Profesor di Bandung Disebut Sudah Teliti Kina Jadi Obat Penghambat Corona
-
KRL Bogor Risiko Tular Corona, Ridwan Kamil: Pasien 01 Tertular di Mana?
-
Ridwan Kamil Tolak Analisa KRL Bogor-Jakarta Risiko Tular Virus Corona
-
Ridwan Kamil Minta Kampus di Jabar Riset Kina Bisa Sembuhkan Corona
-
Ridwan Kamil ke Warga Sukabumi: Awas Gempa Susulan
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Gaji PPPK Butakan Mata? Viral Kisah Pilu Istri Dibuang Usai Suami Naik Status
-
Mengapa UIKA Bogor? Bongkar Alasan Kampus Ini Lolos ke Daftar 19 PTS Unggul Jawa Barat
-
Mobil Ketua Karang Taruna Bogor Dihancurkan OTK! Bukan Pencurian Biasa, Ada Dugaan Teror Serius
-
Krisis Air PDAM Tirta Kahuripan Kian Parah, Netizen Kepung Medsos Desak Dedi Mulyadi Turun Tangan
-
Dedi Tantang Purbaya Buka Data! Bantah Endapkan Triliunan Uang Rakyat di Deposito