Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Sabtu, 14 Maret 2020 | 14:32 WIB
Ilustrasi belajar mengajar di sekolah.

“Pastikan saat sekolah diliburkan, anak-anak tidak ke kerumunan ataupun keramaian, seperti pusat perbelanjaan dan bioskop. Selain anak harus menjaga perilaku hidup bersih dengan mencuci tangan, maka anak-anak juga dihimbau untuk tidak keluar rumah jika tidak perlu. Anak juga jangan dibiasakan sekarang cium tangan lagi (salim),” katanya.

Selain itu KPAI juga mengingatkan kepada para orangtua yang bekerja kemungkinan berada di keramaian, sampai rumah untuk membersihkan diri dengan mandi dan mengganti pakaian, cuci tangan dan lain-lain. Menurutnya, semua orang tua harus hati-hati.

“Kalau anak sakit, energi orang tua akan habis, risiko juga orang tuanya bisa sakit. Ketika anak sakit, bisa satu keluarga sakit,” imbuhnya.

Disisi lain, KPAI mendorong Kemdikbud, Kemenag dan Dinas Pendidikan setiap daerah untuk meminta sekolah-sekolah menyiapkan pembelajaran jarak jauh atau menggunakan metode daring selama sekolah diliburkan untuk jangka waktu tertentu. Para guru tetap dapat memberikan penugasan dan melakukan penilaian jika dilakukan secara daring.

Baca Juga: Penderita DBD Meninggal di Jateng Lebih Banyak dari Corona, Ada 17 Orang

“Bagi wilayah yang fasilitas untuk pembelajaran daring terbatas, bisa menggunakan aplikasi yang lebih mudah diakses, misalnya menggunakan aplikasi whatsApp dalam memberikan penugasan atau komunikasi tanya jawab kepada para siswanya. Jika anak tidak memiliki telepon genggam, maka dapat bekerjasama dengan orangtuanya agar meminjamkan telepon genggamnya sementara waktu. Yang penting, harus dipastikan bahwa selama libur, anak-anak memiliki kegiatan rutin yang positif, seperti bermain dan belajar,” katanya.

Bekasi Ogah Liburkan Sekolah

Pemkot Bekasi bersikeras untuk tidak meliburkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di tingkat SD atau SMP.

“Sifatnya baru imbauan kan, kalau kami tetap tidak meliburkan. KBM (di sekolah) tetap berlangsung,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatulah, Sabtu (14/3/2020) kepada suara.com saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya.

Inay tidak menjelaskan secara detail kebijakan dengan tetap memberlangsungkan KBM di sekolah. Ia hanya mengimbau kepada agar seluruh sekolah tetap menjaga kebersihan dengan menyediakan Handsanitizer.

Baca Juga: Corona Merebak, Rektor Unibraw Malang Setop Seminar dan Dosen Asing

“(Antisipasi) selalu menjaga kebersihan dilingkungan sekolah dan menjaga stamina, (sekolah atau murid) mengurangi kegiatan yang tidak perlu,” imbuhnya singkat.

Load More