SuaraJabar.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuat kebijakan memangkas gaji bulanan pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov Jabar untuk penanggulangan pandemo virus Corona (COVID-19).
Namun, masih ada PNS belum mendapat sosialisasi terkait pemangkasan tersebut. Salah satunya adalah PNS berinisial DI. Perempuan yang bekerja di Pemprov Jabar ini mengaku, belum mengetahui soal teknis pemangkasan gaji. Serta, dari gaji yang mana uang mereka nantinya dipotong.
"Kami juga belum tahu besaran potongannya berapa. Kalau memang pemotongan itu masuk akal, ya enggak masalah. Toh kami juga digaji sama rakyat," ujar DI seperti diberitakan Ayobandung--jaringan Suara.com, Selasa (31/3/2020).
Menurutnya, besaran pemangkasan setiap ASN memang harus dipaparkan Pemprov Jabar dengan jelas. Sebab, selama ini, banyak juga PNS yang sudah mendapat potongan dari bank karena harus meminjam uang untuk keperluan tertentu.
"Rata-rata ASN, sudah mengadaikan SK-nya ke bank. Banyak yang sisa gajinya saja hanya segitu (kecil) dan itu ditunggu-tunggu tiap bulannya," katanya.
Menurutnya, dengan gaji yang sudah dipotong bank untuk angsuran dan ada pemangkasan kembali oleh Pemprov Jabar, sebenarnya cukup khawatir. Karena, harga kebutuhan pokok saat ini juga mulai naik. Apalagi, menjelang masa Ramadhan sudah pasti dan setiap tahun harga kebutuhan rumah tangga akan melambung.
"Jadi kalau mau ada pemotongan harus jelas besarannya. Pertimbangan juga harus terukur dan terutama harus tepat sasaran," katanya.
Berbeda dengan DI, PNS Pemprov Jabar lainnya, AY, mendukung langkah yang dilakukan Gubernur Jabar.
Dia berharap, cara ini bisa jadi pemicu pihak lain terutama yang memilki kelebihan pendapatan dan harta untuk bisa ikut bersumbangsih lebih dalam penanganan penyebaran virus corona di Jabar.
Baca Juga: Wali Kota Sukabumi Bantah Ridwan Kamil: Tak Ada Warga Positif Corona
"Saya mendukunglah sebagai bentuk kepedulian. Saya harap ini bisa membuat orang lain juga lebih peduli dalam penanganan COVID-19," katanya.
Berita Terkait
-
Awalnya Dikira Tidur, Mayat Pento di Halaman Masjid Bikin Panik Jemaah
-
Soal Darurat Sipil, Jokowi Dinilai Bisa Langgar HAM dan Lepas Tanggungjawab
-
Kondisi Membaik, Video Menhub Budi Karya Beri Kabar Pakai Logat Palembang
-
Marak Corona, Kapolri: Waspada Modus Baru Perampok Semprot Disinfektan
-
Gagal Pernapasan, Kronologi Wanita Muda Asal Bogor Meninggal di Wisma Atlet
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Dedi Mulyadi Murka Dituding Timbun Dana Rp4,17 T, Tantang Menkeu Purbaya Buka Data Daerah Lain
-
Geger! Respons Pemangkasan Dana Pusat, Dedi Mulyadi Pangkas Jam Kerja ASN di Jabar
-
Duet Rudy-Jaro Ade Pecah! Kompak Turun Tangan Binasakan Jutaan Rokok Ilegal di Pakansari
-
Khofifah Ajak Santri Kuasai Teknologi: Siap Bela Lirboyo, Siap Bela Indonesia!
-
Puluhan Pelajar Purwakarta Keracunan Massal Pasca Acara Merah Putih, Tiga Kritis Dirujuk ke RS