Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 20 April 2020 | 13:43 WIB
Amas penarik becak di Pasar Kosambi Bandung. [Suara.com/Emi La Palau]

“Kalau sudah dapat uang baru bawa pulang ke Garut, kalau sudah punya Rp 100 ribu atau Rp 150 ribu kadang dikirimin aja. Saya juga harus bayar kamar di Basemen pasar, Rp 200 ribu, jadi kadang harus pinjem dulu,” ujar Amas.

Amas mengakui, sehari terkadang hanya bisa menarik becak dua kali. Jika sedang sepi sama sekali, Amas mengaku tidak dapat penumpang. Ia terpaksa harus berhemat untuk makan. Ketakutannya terhadap Corona harus dilawan, untuk mengisi perutnya yang kosong.

“Takut memang takut, tapi ini maksain karena harus makan nggak bisa diam di rumah. Kalau diam di rumah nggak dapat makan, kasihan anak istri,” ujar Amas.

Amas berharap rakyat kecil bisa diperhatikan pemerintah di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Viral Video Tukang Becak Dipukuli Security, Padahal Tak Ada Bukti

“Saya hanya rakyat kecil, inginnya pemerintah sayang sama rakyat kecil, kami yang kecil makin merosot usahanya.”

Kontributor : Emi La Palau

Load More