SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Bekasi telah menyiapkan Tempat Pemakamam Umum Padurenan, Mustika Jaya, khusus untuk jenazah pasien positif Corona (Covid-19).
Penanggung Jawab TPU Padurenan Yanto mengatakan dalam sehari pihaknya pernah memakamkan sembilan pasien Covid-19 yang meninggal dalam sehari.
"Kalau di sini kita makamin jenazah Covid-19 paling banyak sehari pernah sampai sembilan jenazah Covid-19 dalam sehari," ujar Yanto saat ditemui Suara.com di PU Padurenan, Mustika Jaya, Kota Bekasi, Senin (20/4/2020).
Karena itu, pihaknya memiliki cara agar mempercepat proses pemakaman jenazah Covid-19 dengan menggali lubang makam sebanyak 10 makam.
"Minimal kami di sini ada 10 lahan untuk digali. Jadi menghemat waktu juga, biar jenazah datang langsung dikubur," kata dia.
Menurut Yanto, hari ini hanya satu jenazah Covid-19 yang dimakamkan.
"Kalau hari Minggu enggak ada. Tadi pagi ada satu jenazah Covid-19 yang dimakamkan disini," ucap Yanto.
Yanto menyebut sebelum jenazah dimakamkan, pihaknya terlebih dahulu diberitahui pihak pimpinan TPU Padurenan satu jam sebelumya untuk menyiapkam makam untuk pasien Covid-19 yang meninggal.
Bahkan kata dia, pernah diberitahu pimpinan di TPU Padurenan dalam waktu 15 menit harus menyiapkan makam lagi lantaran ada pasien Covid-19.
Baca Juga: Ngaku Bisa Bicara sama Malaikat Jibril, Imam Mahdi Banten Suka Kerasukan
"Biasanya kalau mau dikubur dikasih tahu satu jam sebelumnya untuk menyiapkan makam. Pernah juga 15 menit kita disuruh siapin makam," ucap dia.
Dia mengaku sudah ada 80 jenazah pasien Covid-19 yang dikubur di TPU Padurenan.
Pantauan Suara.com di lokasi, makam untuk Covid-19 memiliki blok sendiri. Namun lokasinya sedikit berdekatan dengan makam umum.
Untuk jenazah muslim makamnya terletak di satu area khusus muslim. Sementara blok khusus jenazah Kristen ditempatkan di dekat area blok khusus Kristen.
Tampak makam pasien Covid-19 yang meninggal terlihat gundukan tanah yang lebih tinggi dari makam biasa. Makam tersebut juga diberikan papan kayu dengan nama jenazahnya.
Berita Terkait
-
Sudah Terisi 80 Mayat, Melongok TPU Padurenan Khusus Jenazah Covid-19
-
COVID-19 Belum Berakhir, Bondowoso Diserang Virus Flu Burung
-
Takut Virus Corona Sama dengan Menyekutukan Allah? Ini Jawaban MUI
-
Lebanon Lockdown, Jutaan Warga Terancam Kelaparan
-
Beri 88.942 Paket Bansos Hari Ini, Pemprov DKI Pastikan Tak Ada Uang
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dokter Dikeroyok di Depan Rumah! 5 Pelaku Ditangkap
-
36 Pendaki Ilegal Ini Dihukum Berat!
-
Warga Bantah Pukul Anak Anggota DPRD di Bogor, Wakil Rakyat dari NasDem 'Keukeuh' Buat Laporan
-
Gerakan Rakyat Desak Jokowi Tanggung Jawab Soal Whoosh: Beban Keuangan Merusak Upaya Ekonomi Prabowo
-
Senyum Lebar Heni Mulyani, Mantan Kades di Sukabumi yang Tilep Uang Rakyat Rp500 Juta