SuaraJabar.id - Pada hari pertamanya kembali bertugas setelah sembuh dari virus corona, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menutup paksa kios di Plaza Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Dengan lantang, Bima menginstruksikan kepada seluruh kios yang tidak masuk dalam sektor dikecualikan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di pusat perdagangan untuk ditutup.
"Kalau yang tidak disiplin kita tertibkan! Berdasarkan aturan ada yang boleh dan ada yang tidak, selain bahan pokok tidak boleh buka. Saya minta ditutup segera," tegas Bima, di lokasi, Selasa (28/4/2020).
Pelaksanaan PSBB tidak akan berjalan efektif jika hanya dilakukan pengecekan kendaraan di jalan-jalan kalau tujuan atau pusat aktivitas warga yang tidak dikecualikan masih tetap beroperasi.
"Mengecek lalu lintas di jalan tidak ada artinya, check point tidak ada artinya buat saya kalau tujuannya dibiarkan. Jadi tujuannya harus ditertibkan, yang bisa buka silahkan pasar, sembako apotik boleh tapi di luar itu harus tutup. Kita minta Satpol PP untuk menutup kalau tidak izinnya kita cabut," tegasnya.
Mendengar instruksi tersebut, para pedagang hanya bisa pasrah seraya tertunduk lesu sambil bergegas merapihkan barang-barangnya dan menutup kios sambil dikawal petugas dari Satpol PP Kota Bogor.
"Ikutin aja lah, padahal mau lebaran gini rugi besar kita. Saya bingung karyawan saya kasihan kalau gini terpaksa kita rumahkan," ucap salah satu pemilik kios pakaian, Safriadi kepada Suara.com di lokasi.
Hal senada juga dikatakan pemilik kios sepatu, Ucok yang meminta agar pemerintah daerah memikirkan nasib warga yang memiliki penghasilan kecil terutama karyawan kiosnya yang di rumahkan.
"Pemasukan sayadari usaha ini. Hari ini dapat uang, hari ini juga dipake. Apalagi saya juga harus bayar karyawan. Sudah banyak rugi saya," ungkap Ucok.
Baca Juga: Polisi Jatim Bentuk Tim Pemburu ODP dan PDP Virus Corona yang Kabur
Di lokasi penutupan, Bima Arya pun ditagih penyaluran bantuan pemerintah oleh ratusan pedagang di pusat perdagangan Plaza Dewi Sartika. Bima menyebut, pemerintah sedang menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak virus corona sehingga diharapkan untuk mengikuti aturan PSBB.
"Bantuan mengalir ke rumah masing-masing, BLT hari ini dikucurkan ke rumah masing-masing. Ada 23 ribu kepala keluarga yang akan dibantu. Tapi tolong bantu kami (ikuti aturan PSBB)," tambah Bima.
Mendengar pernyataan tersebut para pedagang yang merasa belum mendapat bantuan dari pemerintah memotong pembicaraan sambil menyorakinya.
"Belum ada! Belum ada," teriak pedagang.
Sontak, dengan nada tinggi politisi PAN kembali menegaskan kepada para pedagang di lokasi bahwa bantuan pemerintah disalurkan secara bertahap.
"Bertahap! Mulai hari ini bertahap!" sahut Bima dengan nada tinggi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
Ambisi Besar Cianjur 2025: Targetkan 30 Persen Turis Bule Hingga Janji Ramzi Bereskan 'Jalur Neraka'
-
5 Fakta Skandal Rp2,1 M di Garut: Dari Ultimatum DPRD Hingga Daftar 13 Kecamatan Wajib Setor Uang
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau