SuaraJabar.id - Karyadi (55), ternyata pernah mengajukan bantuan sosial (Bansos) di tengah pandemi Covid-19. Karyadi merupakan suami yang ditemukan tewas bersama istrinya Cristy Handayani (43) di kediamannya, Kampung Pedurenan, Jatiluhur, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/4/2020) lalu.
Ketua RW 07 Kampung Pedurenan, Suharto menceritakan almarhum Karyadi pernah mendatangi rumahnya untuk mengajukan diri agar mendapat Bansos dari pemerintah. Pertemuan tersebut adalah pertemuan terakhir bersama Karyadi.
"Terakhir hampir seminggu dia sempat ngajuin minta bansos. Suaminya bu Cristy minta bansos, suaminya datang ke rumah saya," ujar Suharto kepada Suara.com, Rabu (29/4/2020) kemarin.
Suharto menuturkan, sebelum pasangan suami istri itu tewas keduanya sempat terlibat cekcok pada Minggu (26/4/2020) sore.
Almarhum Karyadi kata Suharto, adalah pensiunan karyawan swasta. Sementara istrinya, Cristy merupakan PNS di Kabekangdam Jaya, Jakarta Timur.
Karena Cristy merupakan PNS, Suharto tak menyetujui pemberian bansos kepada Karyadi.
"Makanya saya enggak berani ngajuin dulu. KTP nya masih saya pegang, masih saya tanya-tanya masalahnya istrinya PNS, saya enggak berani ngajuin dulu, buat yang lain dulu," kata dia.
Suharto menyebut Karyadi merupakan sosok yang pendiam. Sementara istrinya Cristy jarang berbincang dengan warga karena sibuk kerja.
Tak hanya itu, Suharto menuturkan pasutri yang tewas hanya tinggal berdua dan belum memiliki keturunan.
Baca Juga: Tawuran Remaja di Tangsel Pakai Senjata Tajam dan Sarung, Dua Orang Tewas
"Mereka menikah sudah 5 tahun. Jadi cuma tinggal berdua belum punya anak," tutur Suharto.
Sementara itu Ketua RT 1 RW 07 Adi mengatakan almarhum Karyadi sudah dua tahun tidak bekerja. Yang bekerja adalah sang istri yang merupakan PNS di Kabekangdam Jaya
"Pak Karyadi sudah dua tahun tidak bekerja, dulu karyawan swasta. Istrinya PNS di Kodam, Cawang," ucap Adi.
Adi menuturkan, Karyadi dikenal baik di lingkungan. Ia juga sosok yang pendiam dan tidak punya maslah dengan tetangga sekitar.
Lebih lanjut, jenazah pasutri pada saat kejadian langsung dibawa ke RSUD Bekasi dan kemudian dimakamkan pada Selasa di TPU Padurenan, Mustika Jaya, Bekasi.
"Dibawa ke RSUD hari Senin dan Selasanya dimakamin di TPU Padurenan jam 09.00 WIB," ucapnya.
Berita Terkait
-
Cerita Pak RW di Bekasi Cari Sembako: Rela Tak Tidur hingga Diprotes Warga
-
Suami Istri di Bekasi yang Tewas Bersama di Rumah Sering Berantem
-
Tren Kasus Virus Corona di Bekasi, Bogor dan Depok Terus Menurun
-
Ketahuan Mau Mudik, 210 Pengendara di Bekasi Diberi Sanksi Putar Balik
-
Cek Identitas Pengendara saat PSBB di Bekasi, Polisi: Ini Enggak Mudik Kan?
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Lokal untuk Lari Harian, Nyaman dan Ringan Membentur Aspal
-
Aremania Wajib Catat! Manajemen Arema FC Tetapkan Harga Tiket Laga Kandang
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
Terkini
-
Ambisi Besar Cianjur 2025: Targetkan 30 Persen Turis Bule Hingga Janji Ramzi Bereskan 'Jalur Neraka'
-
5 Fakta Skandal Rp2,1 M di Garut: Dari Ultimatum DPRD Hingga Daftar 13 Kecamatan Wajib Setor Uang
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau