SuaraJabar.id - Gara-gara satu pasien positif corona di Garut, Jawa Barat kabur, satu desa di sana dikarantina. Warganya diisolasi selama 14 hari.
Hanya saja saat ini kaantina itu sudah selesai, desa dinyatakan aman dan warganya semua negatif virus corona. Bupati Garut Jawa Barat Rudy Gunawan menyatakan pelaksanaan isolasi warga satu kampung selama 14 hari di Desa/Kecamatan Cigedug selesai dengan hasil tes kesehatan seluruh warga negatif dari wabah COVID-19.
"Berhasil isolasi, sekarang sudah 'clear'," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Rabu (6/5/2020).
Warga satu kampung berjumlah 315 kepala keluarga sudah menjalani isolasi karena adanya warga di kampung itu positif COVID-19 meninggal dunia. Selama isolasi itu, kata Bupati, warga menjalani beberapa tahapan pemeriksaan kesehatan yang hasilnya negatif COVID-19 dan dapat jaminan hidup selama tinggal di kampungnya.
Baca Juga: PSBB Jawa Barat Hari Pertama, Pedagang Garut Masih Bebas Jualan
"Dengan diberikan Rp 700 ribu per kepala keluarga mereka taat diam di rumah, totalnya Rp 210 juta," kata Bupati.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman menambahkan, meski isolasi sudah selesai dan hasilnya negatif, namun warga tetap harus menaati aturan yang dianjurkan pemerintah dalam mencegah wabah COVID-19.
Selain itu, lanjut dia, warga Cigedug yang dapat kembali beraktivitas, maupun daerah lain di Garut harus mengikuti aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama 14 hari dimulai 6 Mei 2020.
"Tetap sama PSBB berlaku di sana (Cigedug) salah satu dari 14 kecamatan yang diterapkan PSBB," katanya.
Sebelumnya seorang pria berusia 22 tahun warga Cigedug sempat melarikan diri saat menjalani perawatan medis di RSUD dr Slamet Garut. Petugas membawa kembali pasien ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia dan beberapa hari kemudian diketahui hasil tes kesehatannya positif COVID-19. (Antara)
Baca Juga: Home Service, Inovasi Tukang Cukur Garut saat Wabah Virus Corona
Berita Terkait
-
Pospay: Dorongan Baru untuk UMKM Garut Menuju Digitalisasi
-
Ini Keseruan Gelaran Suara UMKM Pasar Lokal 2024 di Kota Garut
-
Lokasi Sesar Garsela di Mana? Sejarah Mencatat Jadi yang Teraktif di Jabar
-
Gempa 4.4 Magnitudo Guncang Sukabumi, Getarannya Terasa ke Bogor Hingga Garut
-
Pak Polisi Tunggang Langgang Saat Gempa Bandung Terjadi
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang
-
KPU Kaltim Pastikan Debat Ketiga Berlangsung Kondusif, Aturan Diperketat
Terkini
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan
-
4 Santri Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Sukabumi, BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Tersedia 100 Ribu Hadiah Termasuk BMW 520i M Sport di BRImo FSTVL, Ini Cara Memenangkannya!
-
Lewat Tanya Sabrina, Kamu Bisa Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend
-
Pj Gubernur Jabar: 29 Orang Jadi Korban Kecelakaan Tol Cipularang