Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 11 Mei 2020 | 05:05 WIB
Lukisan Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi di Museum Pusaka Keraton Kesepuhan Cirebon. [Dok. Times Indonesia]

SuaraJabar.id - Prabu Dewantaprana Sri Baduga Maharaja atau yang lebih dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi. Namanya begitu masyhur di kalangan masyarakat Tatar Sunda.

Putra dari Prabu Dewa Niskala, anak Mahaprabu Niskala Wastu Kancana, ini sangat dihormati oleh masyarakat Sunda hingga saat ini.

Di era kepemimpinan Prabu Siliwangi, Kerajaan Sunda Galuh yang beribu kota di Pakuan Pajajaran, mencapai puncak kejayaan.

Ketokohan Prabu Siliwangi yang begitu besar namanya dan dihormati, membuat banyak pelukis terinspirasi untuk melukis sosoknya.

Baca Juga: Kisah Pilu Jenal: Bangkrut Dagang Mi Ayam dan Tak Punya Beras

Salah satunya seperti hasil lukisan yang berada di Museum Pusaka Keraton Kesepuhan Cirebon.

Lukisan Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi tersebut dibuat oleh pelukis asal Garut bernama Ridho. Lukisan itu dibuat pada tahun 2004.

Sebelum melukis, Ridho terlebih dahulu melakukan sejumlah ritual di kawasan Sancang, tempat yang diyakini sebagai lokasi Prabu Siliwangi moksa.

Hal ini sebagaimana disampaikan Wakabag Paket Wisata Museum Pusaka Keraton Kesepuhan Cirebon, RM Hafid Permadi, yang mendapat cerita dari Ridho.

Ridho, kata Hafid, sengaja melakukan ritual tersebut demi mendapat imajinasi tentang sosok Prabu Siliwangi.

Baca Juga: Geger! Warga Temukan Mayat Tanpa Busana di Rumah Kontrakan

"Ketika melakukan ritual itulah, Ridho didatangi oleh sesosok yang mengaku sebagai Prabu Siliwangi," tutur Hafid dikutip dari TIMES Indonesia—jaringan Suara.com—Senin (11/5/2020).

Setelah 'ditemui' sosok Prabu Siliwangi, Ridho pun langsung menuangkannya ke dalam lukisan.

Dalam lukisan itu, sosok Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi, tengah berdiri dengan mahkota dan jubahnya.

Tangan kirinya memegang keris. Di samping Prabu Siliwangi tampak seekor macan yang mendampingi.

Setelah selesai, lukisan itu diserahkan ke Keraton Kesepuhan Cirebon ketika Sultan Sepuh XIII PRA Maulana Pakuningrat masih bertahta.

"Lukisan itu pun kemudian disimpan sebagai salah satu benda koleksi di museum," ungkap Hafid.

Daya Tarik

Pengunjung tengah melihat lukisan Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi di Museum Pusaka Keraton Kesepuhan Cirebon. [Dok. Times Indonesia]

Menurut Hafid, lukisan tersebut memang menjadi salah satu daya tarik dari pengunjung museum.

Sebab, ada sesuatu yang unik dan juga bisa bikin bulu kuduk merinding dari lukisan Prabu Siliwangi karya Ridho tersebut.

Keunikan itu terletak pada kedua mata Prabu Siliwangi yang seolah mengikuti ke arah manapun pengunjung berada.

"Keunikan lukisan ini terletak pada kedua matanya yang seolah mengikuti di mana pun posisi kita berada," tuturnya.

Hafid melanjutkan, jika dilihat dari segi spiritual, banyak yang memercayai lukisan itu memiliki nilai mistis.

Namun, ada juga yang menilai jika lukisan Prabu Siliwangi, raja besar dari Kerajaan Pajajaran, tersebut sebagai gambar 3D dan 4D.

"Banyak persepsi yang berbeda,tergantung orang yang melihatnya," jelasnya.

Load More