Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 12 Mei 2020 | 14:08 WIB
Petugas memeriksa kartu identitas saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Cimahi, Jawa Barat, Rabu (22/4). [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]

SuaraJabar.id - Pemerintah Jawa Barat rencana ingin melonggarkan 63 persen wilayah di Jawa Barat dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebab terjadi penurunan dalam penambahan jumlah kasus pasien yang terpapar corona jenis baru Covid-19.

Tren pemambahan kasus di 63 persen daerah di Jabar tidak mengalami pergerakan atau penambahan angka singnifikan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan terjadi penurunan tingkat kecepatan penyebaran virus corona cukup signifikan. Kecepatan penurunan berada pada level 0.86, dari sebelumnya memiliki indeks di angka 3 untuk reproduksi Covid-19.

“Tingkat kecepatan virus sebelum PSBB ada di kecepatan indeks 3 untuk reproduksi Covid-19, sekarang sudah turun di 0.86, turun jauh sekali,” ungkap Ridwan Kamil sapaan Ridwan Kamil dalam konferensi pers daring evalusi PSBB, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (12/5/2020).

Baca Juga: Jokowi Minta Manajemen Pengendalian PSBB Tak Terjebak Administrasi

Ridwan Kamil menyebutkan ada 63 persen daerah di Jawa Barat dari data menunjukkan tidak adanya pergerakan kasus corona, kemungkinan di daerah tersebut bisa kembali normal. Namun ada sebanyak 37 persen wilayah yang masih perlu diwaspadai.

“Dari hasil psbb provinsi perlu diwaspadai adalah 37 persen wilayah Jabar. Jadi 63 persennya itu punya potensi untuk dilakukan relaksasi pasca PSBB,” kata Ridwan Kamil.

“Karena data menunjukkan pergerakan tidak ada di 63 persen wilayah Jabar. Maka 63 persen ini kemungkinan bisa kembali ke situasi yang lebih normal, setelah kita lakukan evaluasi,” lanjut Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengungkapkan sejak April terjadi tren penurunan pada penambahan kasus pasien Covid-19. Pihaknya mengklaim ini merupakan keberhasilan dari dilakukan PSBB.

“Dari setengah bulan April awal, jadi awal April sampai tengah April itu 40 kasus perhari, dari tengah April sampai ke akhir April turun ke 28 kasus perhari,” ungkap Ridwan Kamil.

Baca Juga: COVID-19: PSBB Rasa Lockdown

“Dari tanggal 1 Mei sampai 12 Mei turun lagi ke 21 kasus rata-rata perhari, jadi ini menunjukkan PSBB justru berhasil hanya kedisiplinan harus diketatkan terutama di sore hari,” tambah Ridwan Kamil.

Pihaknya, kata Ridwan Kamil masih akan terus melakukan evaluasi. Terutama pada sore hari, karena ditemukan pergerakan arus lalu lintas meningkat pada sore hari.

Hingga hari ini, tercatat pasien positif corona di Jabar melalui laman pusat informasi dan koordinasi Covid-19, Pikobar.jabarprov.go.id terdapat 1.493 positif dengan tidak ada penambahan kasus baru. Sembuh tercatat ada 213 dan meninggal 95 pasien.

Kontributor : Emi La Palau

Load More