SuaraJabar.id - Sejumlah pedagang di Pasar Wisma Asri mengajukan protes pada Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi lantaran swab test Covid-19 diduga keliru.
Kegaduhan ini bermula ketika Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberikan pernyataan bahwa terdapat dua pedagang Pasar Wisma Asri yang dinyatakan positif seusai menjalani tes, Minggu (10/5/2020).
Kedua pedagang tersebut lantas dipulangkan ke daerahnya masing-masing, yakni Kebalen, Kabupaten Bekasi dan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Namun, ketika dites kembali menggunakan metode yang sama, yakni Polymerase Chain Reaction (PCR), hasilnya ternyata negatif.
“Jadi, kami sudah klarifikasi pada yang bersangkutan (pedagang yang dinyatakan positif), mereka saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing karena hasil tesnya negatif,” kata Ketua Pemuda Bekasi Utara yang juga mewakili pedagang, Tyandika seperti diwartakan Ayobandung--jaringan Suara.com, Selasa (12/5/2020).
“Salah satu pedagang dinyatakan tipes. Memang pas dites itu suhu badannya agak tinggi,” lanjut dia.
Tyandika pun mendesak Pemerintah Kota Bekasi agar memberikan klarifikasi terkait hal ini, serta memulihkan citra Pasar Wisma Asri yang sudah tercoreng di mata masyarakat.
“Tolong klarifikasi-lah supaya tidak simpang siur dan meresahkan warga. Jangan terburu-buru mengeluarkan pernyataan kepada media,” ujarnya.
Salah satu pedagang Pasar Wisma Asri, Sarah mengaku kecewa dengan pernyataan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Belum ada satu hari, dia merasakan dampak dari pernyataan tersebut dimana dagangannya sepi pembeli.
“Orang jadi takut-lah mau ke pasar sini. Siapa yang buat pernyataan, ya dia juga yang harus kasih penjelasan,” katanya.
Baca Juga: Nihil Penjagaan Petugas, PKL Tanah Abang Melapak Lagi di Masa PSBB Corona
Ayobekasi.net (Ayo Media Network) sudah berusaha menghubungi Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono untuk meminta klarifikasi. Namun, sementara belum mendapat respons.
Berita Terkait
-
Gugus Tugas COVID-19: Ramuan Penawar Corona dari NTT untuk Tambah Stamina
-
MUI Bingung Menag Mau Buka Masjid Lagi: Virus Ini Sudah Terkendali Belum?
-
Penjelasan BNPB soal Warga Usia 45 Tahun ke Bawah Diminta Kerja saat PSBB
-
Geger Kabar Pasien Positif Corona Berkeliaran di Kota Cilegon Banten
-
Ventilator Rusak Picu Kebakaran di Rumah Sakit, Lima Pasien COVID-19 Tewas
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
Terkini
-
Parkir Rp30 Ribu di Bandung Bikin Geram! Ini Kata Polisi..
-
Rakor Penanganan Masalah Pertanahan Karawang, BPN Paparkan Titik Konflik, Ini Strategi Barunya
-
Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
-
Universitas Indonesia Banding, Skandal Internal Kampus Terungkap?
-
Ratapan Ayah di Depan Puing-puing, Kisah Pilu Menanti Kabar Anak Tertimbun di Ponpes Al Khoziny