SuaraJabar.id - Epidemiolog Dicky Budiman meyakini hingga kini belum ada satu kota pun di Indonesia yang siap melakukan New Normal atau adaptasi kehidupan baru (AKB).
Pun dengan Kota Bandung yang hingga saat ini masih memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional. Lantaran dari hasil evaluasi Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung masih berada di zona kuning, atau cukup berat.
“Belum siap. Bandung belum siap. Belum ada satu wilayah pun yang siap. Sampai saaat ini belum ada kabupaten kota yang siap,” ujarnya seperti dilansir Ayobandung.com-jaringan Suara.com pada Senin (1/6/2020).
Dicky mengemukakan, pernyataannya tersebut berdasar dari berbagai indikator yang ada. Ia mengungkapkan, sebenarnya WHO telah merilis pedoman pelaksanaan New Normal. Namun, dia mengemukakan ada beberapa indikator yang harus dipenuhi jika akan melaksanakan New Normal.
Baca Juga: 23 Mal di Bandung Minta Segera Dibuka
“Sebetulnya WHO secara umum sudah mengeluarkan kriteria. Kita bisa menerapkan new normal bila mana yaitu pertama dari sisi epidemiologi. Ada dari sisi angka repoduksi di mana itu harus di bawah 1, jumlah kasus barunya paling ideal 0 kalau mau bertahap minimal berkurang setengahnya, nggak ada kematian akibat Covid-19. Itu dari sisi epidemiologi,” kata kandidat doktor di Griffith University Australia itu.
Selain dari segi epidemiologi, indikator intervensi juga wajib diperhatikan. Hal tersebut meliputi pengetesan penyebaran penyakit, pelacakan penyakit hingga kesiapan aturan, sarana, dan prasarana.
“Dari sisi intervensi, misalnya berapa cakupan testingnya. Tidak boleh menurun jumlah testingnya, minimal sama atau bagusnya meningkat dan (dilakukan) dengan PCR (Polymerase Chain Reaction). Jangan sampai dikatakan kasus menurun karena testing menurun, berarti tidak valid,” katanya.
Masih menurutnya, yang tak kalah penting, merupakan partisipasi aktif masyarakat untuk menghentikan penularan Covid-19. Sebab, dia menilai partisipasi menjadi kunci penerapan New Normal.
“WHO juga menyebutkan partisipasi aktif dan pemahaman dari masyarkat. Sejauh mana masyarakat memahami new normal, itu harus dari individu masyarakat."
Baca Juga: Mulai Sabtu 30 Mei, Tempat Ibadah di Kota Bandung Dibuka Lagi
Ia menjelaskan, New Normal di level masyarakat menjadi hal mendasar. Ada dua level New Normal menurut pria asli Bandung itu, yakni AKB di level individu dan level instansi. Level kedua tidak akan berhasil jika level pertama belum sempurna.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Rasakan Pengalaman Nonton Thriller yang Unik di Film Antologi Pembunuhan Bertajuk 'New Normal'
-
Ulasan Film New Normal, Ketakutan yang Muncul di Kehidupan Sehari-hari
-
5 Film Wajib Tonton di Akhir Pekan, Ada Ancika hingga New Normal
-
3 Fakta New Normal, Film Korea Bergenre Horor yang Dibintangi Minho SHINee
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Cianjur Rawan Predator Anak! Ada 17 Kasus Pencabulan dan Pemerkosaan
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI