SuaraJabar.id - Penutupan Pasar Sadang Serang, lantaran salah satu pedagang diduga terpapar Virus Corona, menyisakan cerita pilu bagi pedagang lain yang menggantungkan hidupnya dari pasar tradisional di Kota Bandung itu.
Seperti yang dialami Hermawan yang sehari-hari berdagang pasar tradisional Sadang Serang Kota Bandung. Dia harus kembali menerima apesnya nasib, karena pasar tempatnya mencari nafkah untuk menghidupi tiga anaknya ditutup mendadak.
Hermawan mengaku terus berusaha untuk bisa bertahan hidup di tengah Pandemi Covid. Kepada Kontributor Suara.com, Hermawan berkisah, jika awalnya dirinya berdagang pakaian. Namun saat Virus Corona mewabah, usahanya pun terimbas. Hingga akhirnya dia memilih bertahan hidup dengan beralih menjadi pedagang sayur.
“Awalnya dagang pakaian, tapi karena Corona penjualan menurun drastis. Jadi sengaja beralih jadi jual sayuran supaya bisa dapat penghasilan untuk makan keluarga,” kata Hermawan saat ditemui di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Rabu (10/6/2020).
Baca Juga: Takut Jalani Rapid Test, Sejumlah Pedagang di Pasar Argosari Ngacir Pulang
Lelaki yang sudah berdagang pakaian sejak 20 tahun lalu di Pasar Sadang Serang itu pun punya harapan besar dengan peralihannya menjadi penjual sayuran bisa membantu ekonomi keluarga selama masa pandemi.
Namun tidak disangkanya, pasar harus ditutup selama 14 hari, sejak 9 hingga 23 Juni 2020 mendatang. Saat penutupan pasar, Hermawan mengaku terkejut. Lantaran, tidak ada pemberitahuan lebih awal atau sosialisasi oleh Pemkot Bandung.
Celakanya, ia baru saja membelanjakan modalnya sebanyak Rp 2 juta untuk membeli sayuran sebagai stok dagangnya esok hari. Sayurannya pun terancam busuk, pun kerugian terbayang di depan mata.
“Awalnya tidak tahu apa-apa, tanpa pemberitahuan dulu ke pedagang langsung jam 09.00 WIB disemprot disinfektan lalu langsung ditutup jam 11.00 WIB. Dan kita tidak dikasih kesempatan untuk menyelesaikan jualan,” keluh Hermawan.
“Kami rugi banyak, saya sudah belanja modal Rp 2 juta untuk stok sayuran buat dijual. Tetapi, tiba-tiba ditutup. Apalagi, sayuran hijau-hijau kayak begini tidak bertahan,” ujarnya.
Baca Juga: Ratusan Pedagang Pasar Ikuti Rapid Test di Sleman, 24 Orang Reaktif
Dia pun kebingungan tak tahu harus menjajakan dagangannya di mana. Kini Hermawan berharap agar pasar tidak ditutup selama 14 hari. Ia menyesalkan, lambatnya sosialisasi yang dilakukan dinas dan pemerintah kota, jika ada pemberitahuan sejak awal kerugian dapat diminimalisasi.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ketua DPR Minta Penerapan New Normal di Pasar Tradisional Diperhatikan
-
14 Pasar Tradisional Sleman Akan Jalani Rapid Test Serentak Hari Ini
-
Pemprov Jabar Targetkan Gelar Tes Covid di 700 Pasar Tradisional
-
4 Pedagang Positif Corona, Bandung Tutup 3 Pasar
-
10 Pasar Ini Jadi Sasaran Rapid Tes Massal Pedagang di Jogja
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Longsor Dahsyat Lumpuhkan Jalur Cipasung-Subang, Pengendara Terjebak!
-
Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Hari Ahad, Klik Cepat Link Ini
-
Desa BRILiaN Merapi, Inovasi Wisata Alam dan Pertanian Berkelanjutan yang Menginspirasi
-
Tokoh Ulama Pesantren Buntet, KH Abbas Abdul Jamil Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
-
Lanjutan Sidang Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar: Saksi Ungkap Kevin Fabiano Tak Pernah Buat LPJ