Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Kamis, 11 Juni 2020 | 07:39 WIB
Pedagang Pasar Sadang Serang Bandung berjualan di pinggir jalan usai pasar mendadak ditutup. (Foto: Istimewa)

Berjualan di pinggir jalan memiliki banyak resiko, hujan, panas tetap harus tetap dijalankan. Ikip berharap pasar tidak ditutup begitu lama, ia ingin kembali berjualan seperti biasa.

“Pendapatan menurun sekali, kalau tidak jualan susah. Karena untuk makannya dapat dari sini (berjualan)," katanya.

Sementara itu, pedagang tahu di Pasar Sadang Setang, Ira (41) yang juga terpaksa berjualan di pinggir jalan demi stok dagangannya. Ira menyayangkan langkah Pemerintah Kota Bandung yang tidak melakukan koordinasi sejak awal perihal penutupan pasar.

“Kemarin (Rabu) , jam 9 datang orang dari dinas langsung semprot disinfektan dan disuruh beres-beres lalu jam 11 ditutup, tanpa ada koordinasi lebih awal ke pedagang, kita minta kerjasama saja,” ujar Ira.

Baca Juga: Ojek Online di Bandung Boleh Bonceng Penumpang, Tapi Belum Bisa Dipesan

“Kita pasti terima, cuman untuk kemarin pelaksanaannya di lapangan tidak ada koordinasinya, pedagang harusnya dikasih tahu, harusnya Satpol PP-nya datang lebih awal. Minimal H-1 pelaksanaannya, misal akan ada penyemprotan dan lainnya," sambungnya.

Kontributor : Emi La Palau

Load More